Suara.com - Stasiun pengisian daya mobil listrik saat ini mulai menjadi incaran para peretas. Hal ini dikarenakan sistem perangkat pengisian daya diketahui memiliki sistem keamanan yang buruk.
Dengan begitu, meretas perangkat pengisian daya mobil listrik menjadi target menarik bagi para peretas untuk melakukan aksi kejahatan.
Yoav Levy, CEO Upstream Security, penyedia platform keamanan siber otomotif Israel mengatakan bahwa peretas bisa panen duit secara mudah dari aksi kriminal meretas pengisi daya. Baik lewat kegiatan mengunci pengguna dari pengisi daya atau dapat mengisi daya secara gratis.
Cara serupa sudah digunakan para peretas di stasiun pengisian bahan bakar untuk mengisi bahan bakar secara gratis pada awal tahun ini.
Baca Juga: Renault Sebutkan Alasan Menjual Unit Saham di Korea Selatan kepada Geely China
"Kami sudah mulai melihat peretasan pertama, dan saya yakin ada banyak kasus yang terjadi yang belum dipublikasikan," kata Levy kepada Automotive News.
Levy menambahkan, penjahat dunia maya dapat menghasilkan uang dari ini sekarang. Mereka ingin menghasilkan uang dengan cara termudah yang mereka bisa.
"Jika mereka dapat menemukan cara untuk meretas dari jarak jauh, ini adalah cara mereka dapat membangun sistem kejahatan yang lebih besar," ungkapnya.
Skema terburuknya, lanjut Levy, peretas akan berbalik melawan perusahaan yang mengoperasikan pusat pengisian armada EV besar dan meminta sejumlah uang untuk membuka kunci pengisi daya.
Tapi serangan para peretas juga bisa terbukti lebih merusak karena pengisi daya dapat digunakan sebagai titik masuk ke jaringan.
Baca Juga: Terkendala Pasokan dari Perusahaan Pendukung, Tesla Tangguhkan Produksi di Gigafactory Shanghai
Ini adalah masalah keamanan, karena jaringan pengisian daya siap untuk diperluas ke seluruh wilayah Amerika Serikat dan dunia.
"Untuk itu, pembuat mobil dan penyedia pengisian daya perlu mengembangkan protokol yang aman dan koneksi yang aman antara pengisi daya dan kendaraan," tutup Levy.
Dalam kasus yang terjadi baru-baru ini, peretas menonaktifkan stasiun pengisian daya di sepanjang jalan raya utama antara Moskow dan Sankt Petersburg di Rusia dan menampilkan gambar vulgar yang ditujukan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.