Elon Musk Diduga Memasok Alat Komunikasi Militer kepada Tentara Ukraina

Selasa, 10 Mei 2022 | 13:05 WIB
Elon Musk Diduga Memasok Alat Komunikasi Militer kepada Tentara Ukraina
Gambar pengambilan video SpaceX ini menunjukkan Starlink operasional pertama SpaceX selama peluncuran pada Falcon 9 yang digunakan kembali pada 11 November 2019 di Cape Canaveral, Florida. [AFP/SpaceX/HO]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bos Tesla Elon Musk menanggapi tuduhan yang diduga ditujukan kepadanya dalam sebuah cuitan melalui akun Twitter pribadinya.

Dalam pernyataannya di Twitter, Elon Musk membagikan kabar bila dirinya mendapat ancaman oleh Dmitry Rogozin, kepala badan antariksa Rusia.

"Jika saya mati dalam keadaan misterius, itu bagus untuk ditelisik alasannya," tulis Musk tak lama setelah membagikan pesan dari Rogozin, dikutip dari Carscoops.

Dalam pesan yang dibagikan, Rogozin menuduh Musk terlibat dalam usaha memasok alat komunikasi militer bagi tentara Ukraina.

Baca Juga: Terkendala Pasokan dari Perusahaan Pendukung, Tesla Tangguhkan Produksi di Gigafactory Shanghai

Cuitan Kepala Badan Antariksa Rusia, Dmitry Rogozin. [Twitter]
Cuitan Kepala Badan Antariksa Rusia, Dmitry Rogozin. [Twitter]

"Anda (Musk) akan dimintai pertanggungjawaban. Tidak peduli seberapa sering Anda berpura-pura bodoh," demikian bunyi pesan tersebut.

Pejabat Rusia bahkan menyebut bila Starlink, sebuah perusahaan yang dijalankan oleh Elon Musk, bagian dari SpaceX mengirimkan peralatan ke Ukraina dan dibantu oleh Pentagon.

Apa yang dituduhkan pejabat Rusia terhadap Musk diduga akibat cuitan yang dilakukan Musk pada Februari lalu.

Saat itu dirinya sempat membagikan informasi terkait layanan Starlink yang beroperasi di Ukraina.

Baca Juga: Herbert Diess Merasakan Menggarap Mobil Listrik Bak Balapan Kontra Tesla

"Layanan Starlink sekarang aktif di Ukraina. Masih banyak perangkat dalam perjalanan," cuit Musk.

The Washington Post melaporkan bahwa pemerintah federal Amerika Serikat telah menggelontorkan jutaan dolar untuk sebagian besar biaya peralatan dan transportasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI