Terkendala Pasokan dari Perusahaan Pendukung, Tesla Tangguhkan Produksi di Gigafactory Shanghai

Selasa, 10 Mei 2022 | 11:31 WIB
Terkendala Pasokan dari Perusahaan Pendukung, Tesla Tangguhkan Produksi di Gigafactory Shanghai
Produk Tesla dikirim kepada konsumen, dari pabriknya, Tesla Gigafactory Shanghai [Reuters/Aly Song via ANTARA Foto].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini Shanghai, China berada di minggu keenam lockdown COVID-19. Pekan lalu, Asosiasi Otomotif China memperkirakan penjualan mobil di negara itu turun 48 persen pada April mengingat pabrik-pabrik ditutup karena peraturan karantina itu.

Dikutip kantor berita Antara dari Reuters, pihak berwenang Shanghai telah memperketat aturan karantina di seluruh kota yang diberlakukan lebih dari sebulan lalu di pusat komersial dengan populasi 25 juta.

Di masa karantina ini, Tesla Incorporation yang memiliki pabrik Tesla Gigafactory di Shanghai menghentikan produksinya pada Senin (9/5/2022). Penyebabnya adalah masalah pasokan komponen berdasarkan dua sumber anonim Reuters, yang dikutip Selasa (10/5/2022).

Penangguhan lini produksi ini terjadi tiga minggu setelah produsen mobil listrik asal Amerika Serikat tadi melanjutkan sebagian produksi di pabrik Shanghai pada 19 April. Sebelumnya penutupan pabrik berlangsung 22 hari mengikuti kebijakan karantina COVID-19 di China.

Baca Juga: Merayakan Sejarah 118 Tahun Lewat Refleksi Perjalanan Rolls-Royce Phantom

Pabrik Tesla di Shanghai.[ANTARA/REUTERS/Aly Song]
Pabrik Tesla di Shanghai.[ANTARA/REUTERS/Aly Song]

Masih belum jelas kapan masalah pasokan dapat diselesaikan dan kapan Tesla dapat melanjutkan produksi, demikian menurut sumber anonim.

Di antara pemasok Tesla yang menghadapi masalah adalah Aptiv, pembuat wire harness. Perusahaan pendukung ini harus menghentikan pengiriman pasokan ke pabrik Tesla dan General Motors setelah kasus positif COVID-19 ditemukan di antara karyawannya.

Gangguan lini produksi di pabrik Tesla Gigafactory Shanghai telah menjadi salah satu konsekuensi tertinggi dari tindakan China untuk mengendalikan wabah COVID-19 terbesarnya. Juga berdampak pada konsumsi barang-barang, termasuk penjualan kendaraan.

Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa Tesla memiliki target untuk meningkatkan produksi di pabrik Shanghai menjadi 2.600 mobil per hari mulai 16 Mei. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengembalikan produksi ke tingkat sebelum pemberlakuan karantina.

Baca Juga: Tesla Incorporation Mengalami Pencurian Teknologi Project Dojo dari Mantan Karyawan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI