Suara.com - Herbert Diess, Chief Executive Officer (CEO) Volkswagen tergolong pimpinan paling bersemangat mengarahkan carmaker yang dipimpinnya untuk membuat produk elektrifikasi.
Kedekatan dengan CEO Tesla Incorporation, Elon Musk juga dilakukan. Seperti contohnya tahun lalu saat ia mengundang lelaki kelahiran Afrika Selatan itu secara virtual untuk hadir dan berbincang dalam sebuah rapat terbuka Volkswagen.
Akan tetapi, soal kompetisi sehat tentunya terus berjalan. Sebagaimana dikutip kantor berita Antara dari Reuters, Selasa (10/6/2022) saat Herbert Diess tampil dalam konferensi FT Future of the Car 2022.
"Ini akan menjadi balapan yang ketat tetapi kami tidak akan menyerah," papar Herbert Diess.
Baca Juga: Hyundai dan Kia Miliki Pabrik di Amerika Serikat, Rencananya Bakal Ditambah Khusus Mobil Listrik
"Saya harus mengatakan bahwa kami tidak mengharapkan pesaing utama Amerika Serikat kami begitu cepat dan siap," imbuhnya.
Herbert Diess tidak menampik fakta bahwa Volkswagen menghadapi jalan sulit untuk mencapai target yang ditetapkan dalam menjadi produsen mobil listrik terbesar di dunia pada 2025.
Ia menyatakan secara terbuka bahwa Tesla Incorporation lebih kuat dari yang diperkirakan.
Tesla tahun ini membuka Tesla Gigafactory perdana di Eropa, berlokasi dekat Berlin. Tak pelak seperti sebuah upaya menantang Volkswagen, BMW, serta Mercedes-Benz sendiri di rumah mereka.
Akan tetapi Herbert Diess mengatakan dia masih melihat peluang bahwa Volkswagen dapat mendahului Tesla dan menjadi penjual kendaraan listrik nomor satu di dunia pada 2025. Kondisinya bila dikaitkan pada range produksi lebih luas, mencakup mobil mewah dan premium serta volume produk.
Beralih ke pasar Amerika Serikat, di mana Volkswagen bertujuan untuk menggandakan pangsa pasarnya menjadi 10 persen, Herbert Diess mengatakan hal itu akan membutuhkan pabrik tambahan serta produksi baterai lokal. Namun ia belum mengambil langkah ini, karena masih ada pasar mobil terbesar yaitu di China.