Tesla Incorporation Mengalami Pencurian Teknologi Project Dojo dari Mantan Karyawan

Minggu, 08 Mei 2022 | 13:30 WIB
Tesla Incorporation Mengalami Pencurian Teknologi Project Dojo dari Mantan Karyawan
Tesla Model Y dalam seremoni pembukaan Tesla Gigafactory di Gruenheide, Jerman (22/3/2022) [Reuters/Pool/Patrick Pleul via ANTARA].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kekinian, Tesla Incorporation tengah mengembangkan superkomputer in-house yang diberi kode Project Dojo. Fungsinya menangani sejumlah besar data, termasuk video dari mobil Tesla. Untuk diolah menjadi materi software fitur swakemudi.

Alexander Yatskov adalah seorang pakar yang dipekerjakan Tesla mulai Januari 2022 sebagai insinyur termal. Tugasnya membantu merancang sistem pendingin untuk komputer Project Dojo.

Dikutip kantor berita Antara dari Hindustan Times, Minggu (8/5/2022) Tesla Incorporation menggugat Alexander Yatskov. Ia diduga secara ilegal mentransfer informasi rahasia pada teknologi superkomputer ke komputernya sendiri. Lalu menyerahkan laptop "dummy" untuk diperiksa guna menutupi pencurian ini.

Tesla Gigafactory 2 di Buffalo, New York, Amerika Serikat, diabadikan 13 Februari 2022 [ANTARA/REUTERS/Carlo Allegri].
Tesla Gigafactory 2 di Buffalo, New York, Amerika Serikat, diabadikan 13 Februari 2022 [ANTARA/REUTERS/Carlo Allegri].

"Desain dan data termal ini bersifat rahasia dan dijaga ketat di dalam Tesla," jelas produsen mobil listrik yang memiliki pabrik antara lain di China dan Jerman selain di Amerika Serikat itu.

Baca Juga: Tesla Recall 48.000 Unit Model 3 Karena Tampilan Speedometer yang Tidak Muncul

Tesla menyatakan bahwa Alexander Yatskov mengaku mengunduh informasi rahasia dari perangkat Tesla ke perangkat pribadinya, setelah dikonfrontasi.

Dia menyerahkan komputer "boneka" untuk diperiksa Tesla, mencoba menutupi jejaknya, tandas Tesla.

Alexander Yatskov berhenti bekerja di Tesla pada 2 Mei 2022, dan menolak untuk mengembalikan informasi, tulis Tesla dalam pengaduannya.

Selain itu, Tesla juga menuduh Alexander Yatskov berbohong dalam resumenya tentang keahlian dan pengalaman kerja. Dia juga melanggar perjanjian non-disclosure yang melarangnya mengungkapkan rahasia dagang.

Baca Juga: Elon Musk Ternyata Menjual Sebagian Saham Tesla Demi Akuisisi Twitter

"Ini adalah kasus tentang penyimpanan rahasia dagang oleh seorang karyawan, yang dalam waktu singkat di Tesla telah menunjukkan rekam jejak kebohongan, dan kemudian berbohong lagi dengan menyediakan perangkat dummy untuk menutupi jejaknya," kata Tesla lagi.

Tesla mencari kompensasi dan ganti rugi yang patut, dan berupaya menghentikan Alexander Yatskov dari kegiatan menyebarkan rahasia dagang Tesla. Serta mengarahkannya untuk mengembalikan semua data kepemilikan.

Ketika dihubungi melalui telepon, Alexander Yatskov mengatakan tidak mengetahui tuduhan ini, dan menolak untuk memberikan pernyataan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI