Suara.com - Dunia teknologi bersanding dengan dunia otomotif bisa dijumpai di berbagai proyek. Salah satu contohnya adalah dunia balap, termasuk pentas jet darat atau Formula 1 (F1). Contohnya seperti dilakukan Lenovo.
F1 menjadikan Lenovo sebagai official partner untuk musim balap 2022. Kemitraan multi-year ini melibatkan teknologi Lenovo digunakan untuk operasional F1. Baik di sektor balapan serta organisasi.
Sementara di MotoGP, Lenovo menjadi sponsor tim Tim Lenovo Ducati yang berbasis di Borgo Panigale, Italia. Bertarung di kelas utama MotoGP, andalannya adalah rider Francesco Bagnaia serta Jack Miller.
Kini, berbincang tentang bisnis otomotif, teknologi, serta sport otomotif dalam kaitan invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: Tak Disangka, Kendaraan Perang Rusia Masih Gunakan Ban dari Era Uni Soviet
F1 telah mengambil sikap seperti sanksi ekonomi yang dilakukan Amerika Serikat. Yaitu mencoret Sirkuit Sochi di Rusia sebagai salah satu penyelenggara di musim 2022. Kekinian, Lenovo juga memilih angkat kaki dari bisnis di Rusia.
Beberapa perusahaan teknologi China dilaporkan diam-diam tak lagi memasok barangnya di Rusia. Hal ini dikarenakan adanya sanksi dan tekanan dari pemasok Amerika Serikat yang berkenaan dengan invasi Rusia ke Ukraina.
"Beberapa perusahaan besar mengurangi pengiriman ke Rusia, di mana perusahaan teknologi China memimpin pasar untuk banyak barang, tetapi belum secara resmi mengumumkannya," kata seorang narasumber anonim, dikutip dari TechGoing, Minggu (8/6/2022).
Adapun perusahaan asal China yang dilaporkan meninggalkan Rusia adalah produsen laptop dan PC Lenovo serta produsen smartphone Xiaomi.
Lenovo disebut telah menghentikan pengiriman tak lama setelah konflik Rusia dan Ukraina dimulai dan sanksi telah diberlakukan. Namun beberapa produk Lenovo tersisa masih dijual di Rusia.
Baca Juga: Bioskop Rusia Mulai Tayangkan Film Hollywood Bajakan
Sementara Xiaomi telah memangkas pengiriman produknya ke Rusia. Seorang distributor Rusia menyatakan kalau Xiaomi belum melakukan pengiriman produk baru ke negaranya dalam beberapa pekan terakhir.
Raksasa teknologi lainnya, Huawei, juga dilaporkan telah menangguhkan bisnisnya di Rusia. Mereka tak lagi memasok barang baru dan merumahkan karyawan selama sebulan.