Suara.com - PT Jasa Marga menyebutkan bahwa lalu lintas arus mudik Lebaran 2022 melibatkan 1,7 juta kendaraan meninggalkan wilayah Jabodetabek. Kamar Dagang Indonesia atau Kadin menilai arus mudik ini relatif lancar berkat kesiapan dan koordinasi seluruh pemangku kepentingan terkait.
"Meski memang sempat terjadi kemacetan dan kepadatan kendaraan di Tol Cipularang arah Bandung dan sebaliknya, akibat kekeliruan penempatan titik awal one way, tapi itu bisa segera terurai berkat koordinasi yang baik dalam merekayasa lalu lintas," kata Carmelita, Koordinator WKU IV Kadin Indonesia Bidang Peningkatan Kualitas Manusia, Ristek dan Inovasi, dalam keterangan tertulis sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara pada Jumat (6/5/2022).
Disebutkan pula oleh Carmelita bahwa setelah dua tahun tidak ada mudik, masyarakat menyambut dengan antusias arus mudik tahun ini.
Dalam survei Kementerian Perhubungan jumlah pemudik Lebaran 2022 mencapai 85 juta orang, 14 juta di antaranya berasal dari pemudik Jabodetabek. Serta PT Jasa Marga menyebutkan ada 1,7 juta kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek.
Baca Juga: Hari Pertama Puncak Arus Balik Lebaran 2022, di GT Halim Kecepatan Kendaraan Masih Tinggi
Jumlah ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah mudik di Indonesia. Meski demikian, pemerintah bersama Kepolisian dan pihak swasta berhasil membuat situasi mudik tahun ini relatif lancar dan aman.
Yaitu dengan menyiapkan empat rekayasa lalu lintas, berupa:
- Sistem satu arah (one way)
- Ganjil genap
- Arus berlawanan (contra flow)
- Pembatasan kendaraan angkutan barang dan tiga sumbu.
Menurut Kadin, penerapan rekayasa lalu lintas ini perlu diberlakukan kembali pada arus balik, yang diprediksi terjadi pada 6-8 Mei 2022.
"Kami juga imbau agar masyarakat bisa kembali lebih awal atau setelah puncak arus balik selesai, agar tidak terjadi penumpukan," tukas Carmelita.
Kadin juga menilai pihak swasta selaku operator transportasi memiliki peran besar dalam kelancaran arus mudik dan balik tahun ini.
Salah satu contohnya, pada situasi kepadatan di pelabuhan penyeberangan, operator kapal pihak swasta ikut membantu mengurai kemacetan dengan mengoperasikan kapal RORO penumpang berukuran besar, dari Dermaga Indah Kiat Merak tujuan Pelabuhan Panjang pada saat arus mudik.
Operator swasta juga melayani arus balik dari Pelabuhan Panjang ke Pelabuhan Ciwandan.
"Anggota kami ikut memberikan layanan penyeberangan untuk mengurai kemacetan yang terjadi saat itu. Ini merupakan peran dan komitmen kami sebagai operator transportasi untuk memastikan ketersediaan armada pengangkut pemudik," kata Carmelita, Ketua Umum DPP INSA.
Khusus pada angkutan penyeberangan, perlu ada alternatif pelabuhan pada lintasan penyeberangan dengan menyiapkan Pelabuhan Panjang di Lampung ke Pelabuhan Ciwandan di Banten dan sebaliknya.
Kedua pelabuhan itu berfungsi untuk menyokong kelancaran di Pelabuhan Bakaheuni di Lampung dan Pelabuhan Merak di Banten.
DPC INSA Panjang juga telah membantu operator pelabuhan dalam mempersiapkan pengoperasian terminal di Pelabuhan Panjang dalam arus mudik dan balik kali ini.
"Sinergi dan dukungan dari INSA di daerah ini semoga bisa berdampak positif pada kelancaran arus mudik dan balik di Pelabuhan Panjang," pungkas Carmelita.