Suara.com - Sejuta kisah mudik Lebaran bisa dijumpai menjelang hari-hari akhir puasa Ramadhan di Tanah Air. Aneka sketsa perjalanan sepanjang tol Trans Jawa mencuat sepekan ini. Menimbulkan rasa haru, prihatin, dan berharap semoga yang mengalami menjadi makin sabar serta dimudahkan perjalanannya.
Masih segar dalam benak adalah situasi macet total di ruas tol Cikampek saat terjadi puncak arus mudik Lebaran 2022 beberapa hari lalu.
Di media sosial bertaburan potret "unik" hingga viral. Seperti perilaku seorang lelaki yang berbaring di dekat markah jalan dan pintu mobil terbuka. Atau seorang perempuan mengabaikan situasi sekeliling, duduk di atas aspal dan bekerja pakai laptop demi mengejar deadline.
Gambaran mudik seperti itulah yang membuat Bangun Sidabutar, karyawan swasta berputra dua memilih menangguhkan perjalanan mudik bersama keluarga naik mobil pribadi.
Baca Juga: Siang Ini, Polisi Kembali Berlakukan Contraflow di Tol Japek
Permata hati dan istri diberangkatkannya terlebih dahulu, jauh sebelum arus mudik Lebaran 2022. Kebetulan pasangan hidupnya memperoleh cuti kerja cukup panjang.
"Saya sendirian salat Id di Jakarta, menyelesaikan pekerjaan kantor, baru bersiap untuk bertolak ke rumah mertua dan orangtua untuk menjemput anak-istri. Dengan cara ini ini saya bisa menghindari kemacetan puncak arus mudik," ungkap lelaki yang mengandalkan Nissan Livina dengan mesin korekan keren, kepada Suara.com.
Dalam bayangan Bangun Sidabutar, ruas tol menuju Cilacap, tujuan mudiknya, pasti sudah lengang sehingga ia bisa tancap gas alias bebas macet.
Apa daya, Senin (2/5/2022) petang, saat mengemudikan mobil yang dasbornya berhiaskan dua kacamata hitam milik dua anaknya sebagai maskot, Bangun Sidabutar mengalami macet imbas puncak arus mudik di ruas tol Cikampek.
"Macet terjadi karena antrean mobil di rest area. Dari Cikampek sampai Palimanan kondisi macet, ruas tol penuh," tukasnya.
"Saya biasanya sampai tol Pejagan yang jaraknya 270 km cuma dua jam. Namun kali ini macet, di tol Cikampek sudah empat jam sendiri," lanjut pehobi ikan hias itu.
"Perjalanan jadi lama akibat macet parah di Cikampek, saya sendiri nggak bisa ngebut, lelah menunggu macet entah kapan berakhir. Tiap 20 km saya cuci muka biar tetap segar," lanjutnya.
Untuk istirahat dan makan malam, Bangun Sidabutar mesti keluar masuk tol, mengingat antrean luar biasa terjadi di rest area.
"Sempat mengalami salah masuk jalur biasa, padahal ada contraflow," katanya lagi.
Karena injury time akibat macet imbas puncak arus mudik Lebaran 2022, akhirnya Bangun Sidabutar memutuskan menginap di Kota Brebes.
"Saya putuskan menginap di Hotel Ryola Inn Syariah. Bila dituruti tidak menginap, jam empat pagi baru sampai. Namun tidak bisa tambah kecepatan karena macet, dan di sisi lain daripada ngantuk berat malah berbahaya," tandasnya.
Dengan beristirahat, pagi harinya Bangun Sidabutar bisa tancap gas menuju tujuan mudik. Meski mengalami macet luar biasa, ia berbahagia menjadi salah satu penyintas kemacetan semalaman. Dan terlebih bisa berkumpul dengan keluarga tercinta, baik yang inti hingga keluarga besar.