Suara.com - Kejaksaan Jerman menggerebek kantor pembuat mobil Suzuki atas dugaan manipulasi emisi yang melibatkan ribuan unit mobil.
Kejaksaan Jerman menjelaskan, pihaknya saat ini tengah menyelidiki para pejabat Suzuki yang bertanggung jawab atas penggunaan perangkat ilegal untuk memanipulasi hasil uji emisi.
Suzuki Eropa yang memiliki kantor pusat di Jerman, harus rela melihat kantornya yang berada di Hongaria dan Italia untuk ikut digeledah.
"Penggerebekan itu untuk mencari bukti penyalahgunaan perangkat emisi di mesin, yang digunakan pada mobil Suzuki," tulis Kejaksaan Jerman, dikutip dari Newsrnd.
Baca Juga: Implementasikan ESG Terintegrasi, Pertamina Raih 3 Penghargaan Emisi Transparansi Korporasi 2022
Perangkat tersebut diduga dipasang di mesin diesel buatan Italia pada sejumlah besar mobil. Hal ini bertujuan untuk memberikan hasil uji emisi nitrogen oksida sesuai dengan peraturan Uni Eropa.
Namun demikian, penyelidikan terkait kecurangan hasil uji emisi tidak hanya dilakukan terhadap kantor Suzuki.
Dilaporkan pembuat mobil asal Belanda Stellantis dan pembuat suku cadang mobil Jepang Marelli juga menjadi target penyelidikan tersebut.
"Lebih dari 22.000 mobil dapat terpengaruh," terang pihak Kejaksaan.
Masalah kecurangan uji emisi sebenarnya bukan baru pertama kali terjadi. Pada tahun 2015, kecurangan uji emisi juga dilakukan oleh pabrikan raksasa asal Jerman, Volkswagen.
Baca Juga: Alami Kecelakaan di Jalan Lintas Sumatera Muratara, Sopir Bus Family Raya Ceria Melarikan Diri
Skandal 'Dieselgate', menjadi kasus terbesar hingga saat ini. Bahkan perusahaan mengaku telah menggunakan perangkat lunak untuk menghasilkan data palsu pada sekitar 11 juta kendaraan di seluruh dunia.
Akibat kasus ini, Volkswagen harus melakukan ganti rugi sebesar $40 miliar untuk biaya perbaikan kendaraan, denda, dan legalitas.