Suara.com - Dua tahun mudik Lebaran tidak digelar karena pandemi COVID-19, kekinian Pemerintah RI membolehkan masyarakat bertolak kembali ke kampung halaman. Acara pulang kampung ini siap diwarnai kendaraan pribadi, baik roda empat maupun roda dua. Meski disebut terakhir tidak dianjurkan, dan tersedia mudik gratis sekaligus mengangkut motor calon pemudik.
Dikutip dari kantor berita Antara, Kementerian Perhubungan memperkirakan sekitar 85 juta orang mudik Lebaran tahun ini. Tujuan terbanyak ke Jawa Tengah, mencapai 21,3 juta orang (26,8 persen) dari berbagai provinsi, terutama Jawa Timur dan Jabodetabek. Potensi besar lainnya dalam pergerakan masyarakat untuk mudik ke Jawa Timur dan Jawa Barat.
Penggunaan kendaraan pribadi mendominasi masyarakat untuk mudik ketimbang moda transportasi massal. Persentasinya adalah:
- Mobil pribadi sekitar 22,9 juta orang
- Sepeda motor 16,9 juta orang
- Bus 14,1 juta orang
- Pesawat 8,9 juta orang
- Kereta api 7,6 juta orang
- Mobil travel 4,5 juta orang
- Kapal laut 1,4 juta orang.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 - 30 April 2022, sedangkan puncak arus balik pada 8 Mei 2022.
Akan tetapi Presiden RI Joko Widodo menganjurkan masyarakat untuk mudik lebih awal guna meminimalkan kesulitan dan kelelahan kembali ke kampung halaman. Juga dari kemacetan di berbagai jalur saat puncak mudik, terutama di Jawa.
Operasi Ketupat 2022 diselenggarakan dengan menurunkan personel gabungan, seperti dari jajaran Polri, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam Kebakaran, PMI, dan organisasi sosial kemasyarakatan, untuk menyiapkan berbagai skenario operasional di lapangan dalam pelayanan kepada pemudik.
Pembukaan pos pelayanan dan pengamanan secara terpadu di berbagai lokasi strategis juga dilakukan pemerintah guna memberikan keamanan, kenyamanan, dan kelancaran masyarakat dalam perjalanan mudik maupun berlebaran.
Kehati-hatian masyarakat untuk menjalani tradisi mudik Lebaran diserukan pula oleh Wakil Presiden K.H. Maruf Amin. Bagaimanapun, tahun ini situasi masih pandemi COVID-19.
Upaya mencegah penularan virus tetap harus dilakukan secara bersama-sama, baik ketika masyarakat berlebaran di kampung halaman, juga langkah-langkah untuk menekan terjadinya lonjakan kasus virus Corona pascalebaran.
Jangan lupa lakukan booster sebelum bertolak ke destinasi mudik, meski di berbagai pos pelayanan tersedia vaksin booster secara gratis. Bagaimanapun tindak preventif lebih diutamakan daripada tindak kuratif.