Suara.com - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengaku belum mengambil keputusan terkait produksi skuter listrik Yamaha E01 di Indonesia.
"Kita belom tentukan akan produksi di mana, kalau lihat sumber daya di Indonesia, sumber daya baterai semua ke Indonesia. Hanya tinggal kerja sama apakah bisa Yamaha global diisi orang lokal kita," ujar Dyonisius Beti, Executive Vice President & COO PT YIMM, di Jakarta, baru-baru ini.
Dyonisius menambahkan, di Jepang sendiri (motor listrik) masih sangat mahal. Kalau bisa dilokalisasi kenapa tidak, tapi harus memenuhi spesifikasi global.
"Kalau mobil Hyundai dan Tesla bisa, kenapa tidak. Buat apa beli dari sana mahal-mahal terutama baterai," ungkap Dyonisius.
Baca Juga: Skuter Listrik Yamaha E01 Diharapkan Bisa Jadi NMax Versi Ramah Lingkungan
Namun demikian, sambung Dyonisius, pihaknya belum menentukan apakah akan diproduksi di Indonesia.
Dengan melakukan tes pasar, Yamaha melihat apa lagi yang diperlukan untuk disesuaikan.
Sebagai informasi, Yamaha E01 mengandalkan baterai lithium-ion berkapasitas 4,9 kWh.
Dengan bekal yang dimiliki, motor ini mampu menghasilkan tenaga setara 8,1 kw di 5.500 rpm, dan torsi 30,2 Nm di 1,950 rpm.
Berdasarkan pengujian WMTC (World Motorcycle Test Cycle) Eropa, motor listrik pertama Yamaha itu bisa menempuh jarak 130 kilometer.
Baca Juga: Yamaha E01, Skuter Listrik Bergaya NMax Segera Masuk ke Indonesia Tahun Ini
Selain itu untuk melengkapi kenyamanan berkendara, E01 dilengkapi dengan tiga mode berkendara, yakni Eco, Standar, dan Power. Masing-masing mode mampu menghasilkan output power yang berbeda