Suara.com - Tokyo telah meluncurkan paket sanksi baru terhadap Rusia sehubungan dengan operasi militer Moskow di Ukraina.
Dilansir dari RT, pembatasan terbaru mengecualikan impor yang penting bagi ekonomi Jepang, termasuk makanan laut dan energi.
Daftar yang diperluas termasuk larangan impor bir dan vodka Rusia, suku cadang mesin untuk kapal, pesawat terbang, mobil dan sepeda motor, veneer, jenis kayu dan serpihan kayu tertentu.
Larangan itu mulai berlaku pada 19 April. Itu tidak termasuk larangan ikan dan makanan laut Rusia, yang merupakan 8,9% dari impor Jepang.
Baca Juga: Skuter Listrik di Jepang Tidak Perlu Lisensi, Namun Dibatasi Berdasar Usia
Tokyo juga menghindari penargetan pasokan minyak mentah dan gas alam Rusia, di mana negara itu sangat bergantung.
Namun, ketergantungan Jepang pada produk kayu Rusia jauh lebih tinggi. Rusia menyumbang hingga 80% dari pembelian untuk beberapa barang dalam impor kayu Jepang tahun lalu.
Bulan lalu, biaya konstruksi naik hampir 60% dari tahun ke tahun, Asahi melaporkan, mengutip data dari Bank of Japan.
Jepang telah mengadopsi beberapa paket sanksi anti-Rusia, bergabung dengan AS, sebagian besar Uni Eropa, Inggris dan beberapa negara lain dalam mengutuk tindakan Rusia di Ukraina.
Namun, paket sanksi yang diterbiktan hari Selasa pekan ini (19/4/2022) adalah yang pertama menargetkan ekspor dari Rusia.
Baca Juga: Suzuki Catat Penjualan 1.069 Unit di IIMS Hybrid 2022
Sebelumnya, Tokyo menempatkan pembatasan ekspornya sendiri ke Rusia, dengan daftar barang dan teknologi terlarang yang mengumpulkan lebih dari 300 item.
Ini termasuk semikonduktor, peralatan untuk keamanan maritim dan penerbangan, peralatan telekomunikasi, produk militer, perangkat lunak dan peralatan penyulingan minyak.
Selain itu, Jepang juga melarang ekspor barang-barang mewah ke Rusia, termasuk mobil senilai lebih dari 6 juta yen (Rp 703 jutaan).