BMW Sebut Dominasi Tesla di Ranah Mobil Listrik Sudah Usai, Apa Sebab?

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Rabu, 20 April 2022 | 10:00 WIB
BMW Sebut Dominasi Tesla di Ranah Mobil Listrik Sudah Usai, Apa Sebab?
Ilustrasi mobil Tesla. (pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - BMW sedang melakukan investigasi berat ke ranah mesin mobil listrik dan yakin bahwa dominasi Tesla atas pasar kendaraan listrik sudah berakhir.

Dilansir dari Carscoops, tahun ini BMW berniat untuk menjual 200.000 EV (kendaraan elektrik), dua kali lipat jumlah yang dikirim tahun lalu, sebagai bagian dari rencana untuk elektrifikasi 50 persen dari kendaraan pada tahun 2030.

Berbicara dengan Auto News di sebuah acara pers di New York, kepala penjualan BMW Group Pieter Nota mengakui bahwa Tesla memiliki nilai jual yang unik untuk beberapa waktu lalu. Tetapi ia juga mengatakan bahwa keunikan itu sudah berakhir.

Data pendaftaran di AS mengungkapkan bahwa BMW perlu menanggapi ancaman Tesla dan perlu melakukannya dengan cepat.

Baca Juga: Volvo Cars Tech Fund Danai Penelitian Teknologi Baterai Mobil Listrik

BMW XM Concept tampak depan dan samping [Carscoops].
BMW XM Concept tampak depan dan samping [Carscoops].

Tesla dan BMW menjadi pemain kuat untuk 2022 dengan 71.250 pendaftaran kendaraan baru dalam dua bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan 54.210 pendaftaran untuk BMW.

Untuk membantunya menyaingi Tesla, BMW telah meluncurkan i4 dan iX secara lokal tahun ini dan akan segera juga merilis i7. Pada tahun 2023, jajaran EV BMW akan tumbuh lebih jauh dengan diperkenalkannya Seri 5 listrik dan Mini Countryman listrik.

"Kami akan mendorong perusahaan ke batas kemampuan produksi," tambah kepala eksekutif Oliver Zipse.

CEO BMW Oliver Zipse . [Tobias Schwarz/AFP]
CEO BMW Oliver Zipse . [Tobias Schwarz/AFP]

"Permintaan akan melonjak. Kita sudah melihat itu dengan iX, dengan i4."

Namun, itu tidak akan mulus bagi BMW. Nota mengatakan bahwa masalah rantai pasokan terus berdampak pada industri dan bahwa tekanan kemungkinan tidak akan mereda sampai 2023.

Baca Juga: Nasib Punya Tetangga Rese, Mobil Tak Bisa Melintas Gegara Kandang Ayam Tutupi Akses Masuk

Sementara BMW percaya dapat menyaingi Tesla di pasar EV, itu belum mengikuti jejak beberapa pesaingnya dalam mengumumkan peralihan lengkap ke powertrain listrik. Menurut Zipse, infrastruktur pengisian daya tidak sesuai dengan permintaan untuk EV.

"Jika Anda ingin menjadi tangguh, Anda harus fleksibel," katanya.

"Kami pikir infrastruktur mobil listrik tidak akan bergerak secepat permintaan pasar," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI