Suara.com - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengumumkan pencapaian ekspor kuartal pertama (Januari-Maret) tahun 2022 yang mencapai 73.000 unit. Dengan itu, ekspor Toyota naik 48 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (49.000 unit).
Ekspor 73.000 unit itu dihasilkan dari pengiriman 10 model Toyota ke empat benua, serta didukung peningkatan permintaan untuk Toyota Veloz dan model lainnya untuk negara tujuan ekspor ke Timur Tengah dan ASEAN.
"Melihat tiga bulan ini kenaikannya 48 persen, kami optimistis jika bisa dipertahankan, ekspor kami bisa mencapai 284.000. Itu kenaikan yang signifikan dibanding tahun lalu 180.000," kata Bob Azam, Direktur Corporate Affairs TMMIN, Kamis (14/4/2022).
Bob menjelaskan, optimisme ekspor dari hasil kuartal pertama 2022 juga dibayangi dengan ketidakpastian ekonomi global yang dipengaruhi, salah satunya oleh perang antara Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: Pemerintah Pasang Target Ekspor 1 Juta Unit Mobil, PT TMMIN Terus Berkontribusi
"Kami terus berupaya untuk berkontribusi pada ekspor otomotif nasional dengan selalu menjaga dan meningkatkan kualitas produk Toyota Indonesia salah satunya dengan memastikan peningkatan kapabilitas SDM yang terus menerus,” ujar Bob.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mencanangkan target ekspor 1 juta unit kendaraan bermotor roda empat dalam bentuk completely built up (CBU) dari Indonesia pada tahun 2025.
Demi mencapai target tersebut, pemerintah terus membuka keran investasi, menjadikan Indonesia sebagai salah satu ekspor hub, hingga memberikan kemudahan regulasi bagi pelaku industri otomotif di dalam negeri agar dapat memperluas pasar ekspor baik dari prinsipal maupun ke negara tujuannya.
Pemerintah juga memberikan fasilitas dan infrastruktur pendukung, salah satunya Pelabuhan Patimban guna menambah volume ekspor.
Memasuki era elektrifikasi, Toyota Indonesia juga siap memulai produksi kendaraan listrik berteknologi hybrid di Karawang Plant yang juga ditujukan untuk pasar ekspor.
Baca Juga: PT TMMIN Perkirakan Toyota Tahun Ini Mengalami Kenaikan Ekspor 50 Persen Dibandingkan 2021
Selaras dengan dukungan terhadap target Pemerintah Indonesia dalam mencapai netralitas karbon, Toyota Indonesia bertekad untuk menyediakan teknologi elektrifikasi yang saling melengkapi melalui konsep multi-pathway mulai dari flexy-engine, FCEV, BEV, PHEV, HEV, hidrogen, biofuel, hingga LCGC.
"Untuk HEV, kami ingin berkontribusi dengan strategi multi-pathway dengan memproduksi model hybrid. Kami harap bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor," tutup Bob. [Antara]