Suara.com - Pemerintah Indonesia mencanangkan target ekspor 1 juta unit kendaraan bermotor roda empat dalam bentuk completely built up (CBU) dari Indonesia pada 2025.
Demi mencapai target ini, Pemerintah akan terus membuka keran investasi, menjadikan Indonesia sebagai salah satu ekspor hub, hingga memberikan kemudahan regulasi bagi pelaku industri otomotif di dalam negeri agar dapat memperluas pasar ekspor baik dari prinsipal maupun ke negara tujuannya.
Sebagai salah satu industri prioritas, Pemerintah sudah memberikan berbagai fasilitas dan infrastruktur pendukung, seperti Pelabuhan Patimban guna menambah volume ekspor.
Baca Juga: PT TMMIN Perkirakan Toyota Tahun Ini Mengalami Kenaikan Ekspor 50 Persen Dibandingkan 2021
Industri otomotif Indonesia saat ini memiliki kapasitas produksi mencapai 2,5 juta per tahun dengan 1,5 juta SDM potensial yang berperan dari hulu hingga hilir rantai industri otomotif.
Pada kuartal pertama (Januari-Maret) 2022, Toyota Indonesia berhasil mengapalkan 10 model CBU Toyota brand sebanyak 73.000 unit ke empat benua. Pencapaian ini meningkat 48 persen dibandingkan total ekspor pada periode yang sama di tahun sebelumnya (49.000 unit).
Kinerja tadi bahkan lebih besar 58 persen dari performa ekspor sebelum pandemi di 2019 (46.000 unit).
Pencapaian positif itu didukung oleh peningkatan permintaan model kendaraan Toyota seperti Toyota Veloz dan model lainnya di negara tujuan ekspor seperti di Timur Tengah dan ASEAN.
"Optimisme ekspor dari hasil kuartal pertama 2022 ini dibayangi dengan ketidakpastian ekonomi global yang dipengaruhi salah satunya oleh perang antara Rusia dan Ukraina," papar Bob Azam, Direktur Corporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), sebagaimana dikutip dari rilis resmi yang diterima Suara.com.
Baca Juga: PT TMMIN Jadikan Toyota Veloz Sebagai Produk Ekspor Andalan
"Namun demikian, kami terus berupaya untuk berkontribusi pada ekspor otomotif nasional dengan selalu menjaga dan meningkatkan kualitas produk Toyota Indonesia salah satunya dengan memastikan peningkatan kapabilitas SDM yang terus menerus," tambahnya.
Untuk itu, PT TMMIN berterimakasih pada Pemerintah Indonesia yang telah memberikan kebijakan-kebijakan yang mendukung daya saing produk otomotif Indonesia di pasar global.
Kemudian, memasuki era elektrifikasi, Toyota Indonesia juga siap memulai produksi kendaraan listrik berteknologi hybrid di Karawang Plant, untuk pasar ekspor.
Selaras dengan dukungan terhadap target Pemerintah Indonesia dalam mencapai netralitas karbon, Toyota Indonesia bertekad untuk menyediakan teknologi elektrifikasi yang saling melengkapi melalui konsep multi-pathway mulai dari flexy-engine, FCEV, BEV, PHEV, HEV, hidrogen, biofuel, hingga LCGC.
Pilihan teknologi ini disiapkan agar masyarakat dapat berkontribusi di masing-masing segmen, bersama-sama mengurangi emisi di Indonesia sesuai porsinya.
Berikut distribusi ekspor Toyota pada Januari - Maret 2022
- Tipe SUV (Fortuner, Rush, Raize) 36.600 unit
- Tipe MPV (Kijang Innova, Sienta, Avanza, Town/Lite Ace, Veloz) 20.500 unit
- Tipe Sedan, Hatchback, LCGC (Vios, Yaris, Agya)
15.900 unit