Suara.com - Chief Executive BMW Oliver Zipse mengatakan kekurangan semikonduktor kemungkinan akan tetap menjadi masalah bagi industri otomotif hingga 2023 mendatang.
"Kami masih berada di puncak kekurangan chip," kata Oliver Zipse dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Nueu Zuercher Zeitung (NZZ) yang diterbitkan pada Senin (11/3/2022) sebagaimana dikutip dari Reuters.
"Saya berharap kami bisa mulai melihat peningkatan paling lambat tahun depan, tetapi kami masih harus menghadapi kekurangan pada tahun 2023," lanjut dia.
Sebelumnya, pada konferensi pers tahunan yang digelar Maret lalu, produsen otomotif asal Jerman itu memperkirakan bahwa kekurangan chip masih akan terus berlangsung sepanjang tahun 2022.
Baca Juga: BMW 320i Sport Mengaspal di IIMS Hybrid 2022
Pada waktu berbeda, rekan senegara BMW, Vokwagen juga mengatakan bahwa krisis cip masih akan terjadi hingga tahun depan dan baru berakhir di 2024.
Hal ini disampaikan Chief Financial Officer Volkswagen Arno Antlitz dalam wawancara dengan harian Boersen-Zeitung pada hari Sabtu (9/4/2022).
Ia mengatakan bahwa meskipun kemacetan pasokan cip kemungkinan akan mulai berkurang menjelang akhir tahun ini, tetapi belum akan cukup untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
"Kekurangan pasokan mungkin baru teratasi pada 2024," kata Antlitz.
Antlitz menambahkan bahwa krisis cip kini diperparah oleh invasi Rusia ke Ukraina. Perang di Ukraina telah berlangsung lebih dari satu bulan dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. [Antara]
Baca Juga: Hasil Studi BMW Group Asia: 8 dari 10 Pengemudi Indonesia Pilih Mobil Listrik