Hadapi COVID-19 Varian Baru, Pabrik Baterai Pemasok Tesla Gigafactory Terapkan Manajemen Khusus

Senin, 11 April 2022 | 18:51 WIB
Hadapi COVID-19 Varian Baru, Pabrik Baterai Pemasok Tesla Gigafactory Terapkan Manajemen Khusus
Pabrik Tesla Gigafactory di Shanghai, China [ANTARA].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kekinian, China tengah menghadapi varian baru Omicron penyebab COVID-19. Pemerintah daerah Shanghai melakukan lockdown hingga basis industri kendaraan di wilayah timur laut, yaitu Kota Changchun.

Dikutip kantor berita Antara dari Reuters, baik perusahaan mobil listrik Tesla, maupun Volkswagen Shanghai yang menggalang proyek kerja sama dengan SAIC Motor di China telah menangguhkan operasi pabrik sejak beberapa pekan lalu.

Kekinian, perusahaan besar baterai asal China, Contemporary Amperex Technology atau CATL di Kota Ningde, China sebelah selatan menerapkan manajemen loop tertutup di pabrik utamanya. Tujuannya untuk menjaga produksi tetap berjalan namun tanpa mengesampingkan potensi penularan COVID-19.

Truk di Shanghai sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Truk di Shanghai sebagai ilustrasi pasokan logistik dan spareparts otomotif di Shanghai [Shutterstock].

Sebagai catatan, CATL China adalah pemasok terbesar baterai mobil untuk Tesla Gigafactory di Shanghai.

Baca Juga: Volkswagen Bermitra dengan SEAT, Dirikan Pabrik Baterai Mobil Listrik

Seorang perwakilan dari CATL mengatakan bahwa mereka memulai sistem manajemen loop tertutup mulai Sabtu (9/4/2022). Perusahaan menerapkan pengaturan bagi para pekerja utama untuk tinggal di asrama di dalam lokasi pabrik selama periode gelombang kasus varian Omicron tinggi. Para pekerja ini biasanya tidak tinggal di asrama.

Proses loop tertutup ini mirip dengan bubble travel di mana para pekerja tidur, hidup, dan bekerja dalam isolasi untuk mencegah penularan virus Corona.

Praktek manajemen loop tertutup ini juga diterapkan pada pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin di Beijing.

Carmaker di China yang menerapkan aturan senada, yaitu sistem bubble adalah General Motors di Shanghai mulai Maret. Lewat cara ini produksi bisa dipertahankan.

"Saat ini kami lakukan travel bubble untuk memastikan pasokan pasar selaras kemampuan terbaik kami, kami telah mengadopsi langkah-langkah manajemen jaringan yang ketat untuk operasi secara tertib di lokasi produksi Ningde," jelas pihak CATL.

Baca Juga: Britishvolt Dukung Pengadaan Baterai Mobil Listrik di Indonesia, Jalin Kerja Sama dengan PT VKTR

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI