Bakal Hadirkan MB.OS di 2024, Mercedes-Benz Buka Pusat Software di Sindelfingen

Minggu, 10 April 2022 | 07:20 WIB
Bakal Hadirkan MB.OS di 2024, Mercedes-Benz Buka Pusat Software di Sindelfingen
New Mercedes EQB, dengan operasional MB.OS, sebagai ilustrasi [Mercedes-Benz via ANTARA].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada Jumat (8/4/2022) waktu setempat, Mercedes-Benz membuka pusat software atau perangkat lunak senilai 200 juta euro di pabrik Sindelfingen.

Dikutip kantor berita Antara dari Reuters, investasi terbaru Mercedes-Benz ini adalah langkah untuk meningkatkan kemampuan software internal karena perusahaan berupaya menghadirkan sistem operasi MB.OS ke pasar pada 2024.

Sekitar 750 dari 3.000 karyawan baru yang rencananya akan dibawa oleh pembuat mobil mewah secara global untuk mengembangkan sistem operasi dipekerjakan di Sindelfingen, mengerjakan fitur-fitur mulai dari hiburan di dalam kendaraan hingga mengemudi secara otonom.

Interior Mercedes-Benz GLC 200 Night Edition [PT MBDI].
Dashboard Mercedes-Benz GLC 200 Night Edition. Sebagai ilustrasi penggunaan MB.OS untuk sistem operasionalnya [PT MBDI].

Pusat ini merupakan upaya Mercedes-Benz untuk merampingkan strategi software yang membawa teknologi dari berbagai pemasok, sehingga bisa mengendalikan inti perangkat lunak sendiri.

Baca Juga: Akibat Tidak Ada Pasokan Chip Semikonduktor, Ribuan Karyawan Mercedes-Benz Diliburkan

"Kami bertanggung jawab atas arsitektur dan integrasi software yang menjadi tujuan utama kami," kata Chief Software Officer Magnus Oestberg.

"Kami tidak melakukan semuanya sendiri. Kami menghargai kemitraan, tetapi tentu saja bagian yang paling penting bagi kami bakal dilakukan sendiri," lanjutnya.

Salah satu kemitraan itu adalah kemitraan dengan spesialis grafis komputer NVIDIA dari Amerika Serikat sejak 2020.

Kesepakatan kedua belah pihak antara lain sistem swakemudi yang akan menjadi bagian dari peluncuran sistem MB.OS dua tahun mendatang.

Produsen mobil itu menyebutkan terdapat 600 lowongan yang belum terisi untuk mencapai tujuannya membentuk tim global yang terdiri dari 10 ribu insinyur perangkat lunak di Berlin, China, India, Israel, Jepang, dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Peringati Ulang Tahun ke-55, Mercedes-AMG Hadirkan Edisi Khusus

"Profil seorang insinyur perangkat lunak sangat dicari, permintaan ini jauh lebih tinggi daripada pasokan," jelas Markus Schaefer, Chief Technology Officer Mercedes-Benz.

Dalam survei terhadap 572 eksekutif otomotif oleh lembaga penelitian Capgemini, 97 persen mengatakan bahwa empat dari 10 pekerja internal perlu memiliki keterampilan perangkat lunak dalam waktu lima tahun. Mulai arsitek IT hingga profesional manajemen cloud hingga pakar keamanan siber.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI