Suara.com - Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA) membuka penyelidikan peralatan terhadap 138.324 unit mobil listrik produksi Mercedes-Benz Group, Stellantis, General Motors, dan Hyundai Motor yang menggunakan baterai LG.
Dikutip kantor berita Antara dari kantor berita Korea Selatan, Yonhap pada Kamis (7/4/2022) pemeriksaan atas baterai buatan LG Energy Solution (LGES) ini diambil atas dasar kemungkinan kebakaran.
NHTSA mengatakan penyelidikan ini nantinya akan memberitahu para produsen mobil terkait, tentang cacat pada kendaraan yang diproduksi. Juga memastikan penarikan keselamatan menyeluruh bila memenuhi syarat recall.
"Ini adalah prosedur tindak lanjut standar untuk memeriksa apakah ada suku cadang yang identik atau serupa dipasok ke perusahaan otomotif lain dan berharap tidak akan ada masalah tambahan," jelas LGES dalam rilis tertulis.
Baca Juga: Suzuki Katakan Teknologi Hybrid Pilihan yang Tepat Sebelum ke Mobil Listrik
Dari kendaraan yang menjadi subjek permintaan penyelidikan, LGES menyatakan bahwa pemeriksaan untuk produk General Motors, Chevrolet Bolt EV, Hyundai Kona, serta Hyundai IONIQ telah selesai. Sementara untuk Hyundai Pacifica PHEV dari Stellantis sedang berlangsung.
Sementara Volkswagen ID.4 terkena recall akibat penyolderan papan sirkuit fleksibel yang terpasang pada modul baterai. Dan produk Mercedes-Benz hanya melibatkan satu unit saja. Demikian dirinci LGES.
"Kami tertib bekerja sama untuk penyelidikan lanjutan," tandas LGES.
Pada 2020, Hyundai menarik kembali Hyundai Kona EV edisi 2019 dan 2020, juga General Motors yang melibatkan sekitar 140 ribu unit Chevrolet Bolt EV.
Sebagai pemasok baterai listrik produk-produk ini, LGES mengganti Hyundai 690 miliar won dan 1,4 triliun won kepada General Motors untuk biaya penarikan kembali.
Baca Juga: Hyundai Ungkap TKDN yang Tertanam di Mobil Listrik IONIQ 5