Edison Motors Gagal Bayar Akuisisi SsangYong, Ajukan Banding ke Mahkamah Agung Korea Selatan

Kamis, 07 April 2022 | 12:58 WIB
Edison Motors Gagal Bayar Akuisisi SsangYong, Ajukan Banding ke Mahkamah Agung Korea Selatan
Mobil listrik perdana Ssangyong Motor rilis 2020. Sebagai ilustrasi (20/7/2020) [Yonhap/Ssangyong via ANTARA].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Edison EV, afiliasi dari Edison Motors yang bergerak di produksi mobil listrik menyampaikan pengajuan banding khusus kepada Mahkamah Agung Korea Selatan. Intinya meminta keputusan pengadilan soal pembatalan akuisisi SsangYong dilimpahkan kembali ke Pengadilan Kepailitan Seoul.

Dikutip kantor berita Antara dari kantor berita Korea Selatan, Yonhap pada Kamis (7/4/2022),  peraturan restrukturisasi atas SsangYong dibatalkan karena Edison Motors gagal membayar sisa uang akuisisi setelah membayar uang muka untuk mengambilalih perusahaan itu.

SsangYong Korando (C200) generasi ke-tiga, sebagai ilustrasi [Shutterstock].
SsangYong Korando (C200) generasi ketiga, sebagai ilustrasi [Shutterstock].

Pekan lalu, Pengadilan Kepailitan Seoul membatalkan rencana rehabilitasi perusahaan untuk SsangYong, unit pembuat mobil India Mahindra & Mahindra Ltd. di Korea Selatan, setelah Edison Motors gagal memenuhi tenggat waktu atau deadline pembayaran di 25 Maret dalam membayar sisa pembelian senilai 274,3 miliar won.

"Kami yakin SsangYong Motor tidak akan dapat menandatangani kontrak pengambilalihan dengan pembeli baru sampai Mahkamah Agung memutuskan banding khusus," kata seorang pejabat dari konsorsium Edison Motors.

Baca Juga: Gagal Melunasi Sisa Pembayaran, Edison Motors Batal Meminang SsangYong

"Mengingat keputusan pengadilan tinggi memakan waktu setidaknya dua sampai tiga  bulan, akan sulit untuk melanjutkan pengambilalihan dalam batas waktu akhir restrukturisasi, dengan dikeluarkannya konsorsium Edison Motors," jelas pejabat anonim itu.

Pengadilan telah menetapkan batas waktu diperbarui bagi SsangYong agar bisa menemukan pemilik baru dan mengajukan rencana restrukturisasi lagi, paling lambat 1 Mei. Hal ini bisa dilakukan karena SsangYong membatalkan kesepakatan pengambilalihan senilai 304,8 miliar won yang sedianya dilakukan Edison Motors.

Jika diajukan tepat waktu, pengadilan akan memutuskan setuju atau tidaknya rencana restrukturisasi SsangYong di pertengahan Oktober.

Adapun proses rehabilitasi yang dipimpin pengadilan untuk SsangYong dimulai pada 15 April 2021.

Menyusul dibatalkannya kesepakatan antara SsangYong dan Edison Motors, Ssangbangwool Inc., sebuah perusahaan pembuat pakaian dalam asal Korea Selatan, mengumumkan niatnya untuk membeli SsangYong lewat konsorsium sendiri.

Baca Juga: Ssangyong Rexton Mantan Mobil Dinas Wali Kota Yogyakarta Akhirnya Sukses di Balai Lelang

Di sisi lain, sebuah konsorsium yang dipimpin Edison Motors menandatangani kesepakatan pengambilalihan dengan SsangYong pada Januari, akan tetapi Edison Motors sendiri mengalami kesulitan mengumpulkan dana untuk pengambilalihan itu akibat unit Edison EV merugi.

Dan disebutkan pula, sejatinya kreditur SsangYong dan serikat pekerja perusahaan juga menentang akuisisi Edison Motors. Mereka keberatan dengan rasio pembayaran utang yang rendah dalam rencana rehabilitasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI