NgabubuTips: Begini Cara Aman dan Nyaman saat Memboncengkan Anak di Atas Motor Sembari Menanti Berbuka Puasa
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika hendak memboncengkan anak.
Suara.com - Motor menjadi salah satu transportasi yang kerap dipakai keluarga untuk mengantarkan anak ke sekolah atau aktivitas lainnya. Dengan menggunakan motor, pastinya bakal lebih mudah untuk menembus kemacetan.
Namun saat memboncengkan anak, pemotor tidak boleh sembarangan. Hal ini lantaran keselamatan anak juga perlu diperhatikan.
Beberapa dari pemotor masih sering memboncengkan anak dengan cukup barbar, seperti tidak mengenakan helm.
Padahal di luar negeri, aturan membonceng anak sangat ketat. Di Prancis misalnya, memang tidak ada batasan usia untuk anak-anak membonceng tapi wajib mengenakan helm.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Mata Anak Sering Berkedip, Orangtua Perlu Tahu
Anak-anak di bawah 5 tahun harus menggunakan kursi khusus dengan pegangan dan sandaran kaki. Anak-anak di atas 5 tahun, kakinya harus mencapai pijakan. Pengendara dan penumpang wajib mengenakan sarung tangan bersertifikat.
Sementara di Inggris, semua kalangan usia bisa ikut membonceng sepeda motor selama mereka nyaman dan kaki dapat menapak di footstep. Peraturan di sana juga memperbolehkan pemilik motor menyesuaikan tinggi footstep.
Lalu bagaimana sih cara untuk memboncengkan anak dengan cara yang aman dan nyaman? Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan pemotor saat memboncengkan anak dilansir dari Wahana Honda.
1. Gunakan helm sesuai ukuran
Perlunya helm yang dikenakan anak-anak bisa membuat aman saat berkendara. Tentunya helm yang digunakan harus sesuai dengan ukuran, tidak longgar ataupun tidak sempit.
Baca Juga: Lagi-lagi Ketahuan, Akun Fufufafa Hapus Postingan dengan Kata Kunci 'Anak Jokowi'
2. Tidak Ngangkang saat duduk
Pemotor sebaiknya mengajarkan anak agar tidak mengangkakng saat diboncengkan. Hal ini agar kaki terhindar dari benturan kendaraan lain.
3. Pastikan posisi di belakang, bukan di depan
Posisi duduk anak wajib di belakang pengendara. Jangan di depan, karena selain dapat mengganggu konsentrasi berkendara, anak juga bisa terhindar dari angin dan debu.
4. Usia Layak Membonceng
Postur tubuh dan umur anak memang menjadi salah satu pertimbangan pemotor ketika hendak dibonceng. Jika masih terlalu kecil, sebaiknya tidak berkendara berdua.
5. Sudah Bisa Pegangan
Pastikan si anak mampu berpegangan secara kuat. Jika belum bisa, gunakan alat pengikat tambahan yang terbuat dari bahan aman dan nyaman agar tidak mudah terjatuh.
6. Rem Halus
Buat pengendara, wajib mengatur kecepatan saat berkendara dan jika melakukan pengereman wajib dilakukan secara halus
7. Jangan Biarkan Mengantuk
Jika anak mengantuk sebaiknya berhenti dahulu karena ini akan membuat keseimbangan berkendara berkurang
8. Waktu Tempuh
Sebaiknya waktu tempuh berkendara tidak terlalu lama dan tidak terlalu jauh. Agar anak tidak kelelahan.