Suara.com - Perkembangan terkini krisis Rusia-Ukraina, kedua pemimpin negara yang bertikai tengah bertatap muka di Turki dan dijadwalkan 28-30 Maret 2022. Di sisi lain, reaksi global termasuk menyangkut industri otomotif juga terus berjalan.
Sanksi otomotif seperti penghentian aktivitas pabrik, penggunaan suku cadang alternatif, sampai penutupan dealer kendaraan dilakukan.
Dikutip kantor berita Antara dari kantor berita Jepang, Kyodo pada Selasa (29/3/2022), pemerintah Negeri Matahari Terbit menyetujui larangan ekspor mobil mewah dan barang-barang lainnya ke Rusia.
Kabinet Perdana Menteri Fumio Kishida merevisi peraturan yang relevan untuk menerapkan embargo pada 5 April, mencakup perhiasan dan karya seni.
Baca Juga: Piala Oscar 2022: "Drive My Car" Raih Penghargaan Terbaik, Panggung Aktingnya Saab 900 Turbo
Langkah ini bertujuan untuk menambah tekanan pada oligarki yang telah mendukung Presiden Rusia Vladimir Putin secara finansial. Amerika Serikat dan negara-negara anggota Uni Eropa telah mengambil tindakan serupa.
"Kami akan bekerja dengan komunitas internasional, termasuk negara-negara G7, untuk menerapkan sanksi keras," jelas Koichi Hagiuda, Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang.
Bagi Jepang, mobil adalah bagian besar dari produk yang dkirimkan ke Rusia. Angkanya mencapai 627,8 miliar yen atau 5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2020, demikian menurut data pemerintah Jepang yang dikutip Kyodo.
Jepang memberlakukan larangan serupa pada ekspor barang mewah ke Korea Utara pada 2006 setelah Pyongyang mengumumkan melakukan uji coba nuklir.
Sejak itulah Jepang benar-benar melarang impor dan ekspor ke Korea Utara.
Baca Juga: Motoran di Jalan Macet, Ini Wacana dari Joan Mir, Juara Dunia MotoGP 2020
Bergabung dengan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, Jepang juga telah memutuskan untuk mencopot Rusia dari status "negara yang paling disukai", yang telah memberi Moskow mendapatkan jalur perdagangan terbaik untuk produk-produk utama di bawah aturan Organisasi Perdagangan Dunia.
Selain sanksi ini, negara-negara pemberi sanksi melakukan pembekuan aset bank sentral Rusia, pelarangan lembaga keuangan utama Rusia dari sistem pembayaran internasional utama, dan pemberlakuan larangan dan kontrol ekspor.