Suara.com - CEO Daimler, Martin Daum mengungkapkan bahwa harga kendaraan bertenaga listrik baterai (BEV) akan selamanya lebih mahal daripada mesin pembakaran internal (ICE atau Internal Combustion Engine).
Dia berpendapat sel baterai terlalu mahal, dan menunjukkan bahwa untuk membuat truk listrik baru saja, biaya terbesar adalah baterai.
Menurutnya, harga sebuah cell pack sudah cukup untuk membiayai mesin, transmisi, gardan, sistem tangki, dan pendingin di truk ICE.
Dengan demikian, Daum menegaskan, pihaknya harus menaikkan harga yang sudah tinggi di beberapa titik. Karena harga paket baterai yang tidak cukup murah.
Baca Juga: Motoran di Jalan Macet, Ini Wacana dari Joan Mir, Juara Dunia MotoGP 2020
"Rekan-rekan saya dan saya ingin membuat transportasi yang bebas karbon. Tetapi untuk mencapai kondisi ini kami membutuhkan lebih dari sekadar teknologi kendaraan yang tepat. Kami juga membutuhkan infrastruktur dan penggunaan biaya yang tepat," kata Martin Daum dalam sebuah wawancara bersama Finacial Times, dikutip dari Autoevolution.
Lebih jauh, dia bahkan berpikir hidrogen mungkin bisa menjadi alternatif yang lebih baik untuk mobil atau truk BEV. Karena tidak ada bahan baku yang mahal dan sedikitnya persaingan.
Selain itu, pelanggan juga harus dapat dengan mudah mengisi daya truk-truk mereka dan tentu saja harus dapat menghasilkan keuntungan jika mereka harus beralih ke kendaraan nol karbon.
"Jika tidak, konsumen tidak akan membelinya. Sesederhana itu," ujar Daum.
Ia juga menambahkan banyak keuntungan menggunakan truk EV ataupun ICE. Tetapi perusahaan perlu menetapkan bagaimana akan menggunakan armada truk dengan benar.
"Bukan sekadar peduli dengan efisiensi. Keuntungan konsumen perlu tetap dilindungi," terangnya.
Baca Juga: MotoGP Mandalika 2022 Sukses Membuat Senggigi Berpendar Sekitar Sepekan