Suara.com - Tesla Incorporation membukukan lonjakan saham sebesar 5,3 persen setelah menyatakan akan meminta persetujuan investor untuk meningkatkan jumlah yang memungkinkan stocks split.
Dikutip dari kantor berita Antara, saham-saham Indeks S&P 500 di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat, sebagian besar bergerak datar pada perdagangan Senin (28/3/2022) pagi waktu setempat.
Seiring kenaikan saham Tesla ini, terjadi perimbangan saham di sektor perbankan dan energi, menjelang pertemuan tatap muka pembicaraan antara Ukraina dan Rusia yang tengah berseteru.
Saham perusahaan minyak Exxon dan Chevron masing-masing jatuh 2,8 persen dan 1,8 persen, setelah harga minyak mentah turun lebih 7 persen akbat permintaan bahan bakar yang lebih lemah di China di tengah lonjakan infeksi COVID-19.
Baca Juga: Alih-alih Adakan Lembur, Tesla Gigafactory Shanghai Mesti Lockdown untuk Uji COVID-19
"Dua faktor, yaitu perubahan dalam pandangan kebijakan The Fed dan krisis Ukraina, mendapat harga di pasar dan ada beberapa tingkat kepastian yang dihasilkan, terutama pertemuan The Fed dengan reli cukup signifikan," jelas Jay Hatfield, Kepala Investasi Infrastructure Capital Management di New York.
Selain itu ia menyebut penting juga untuk dicatat bahwa saat ini menjelang musim laporan pendapatan-laba. Biasanya pasar lemah saat berada di luar musim laporan keuangan, kemudian menguat saat masuk musim.
Saham perbankan menurun 1,8 persen setelah kenaikan baru-baru ini di tengah ekspektasi bahwa The Fed, pembuat kebijakan bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve, bisa mendorong lebih keras dan lebih agresif untuk menjinakkan inflasi di Amerika Serikat yang berjalan ke level tertinggi empat dekade, dan mendorong imbal hasil obligasi 10 tahun ke angka di atas 2,5 persen.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 109,93 poin atau 0,32 persen menjadi 34.751,31 pada perdagangan pagi waktu setempat. Indeks S&P 500 turun 1,47 poin, atau 0,03 persen menjadi 4.541,59, sedangkan Indeks Komposit Nasdaq naik 29,92 poin atau 0,21 persen menjadi 14.199,22.
Sementara itu kelanjutan krisis Rusia-Ukraina adalah pernyataan bahwa delegasi kedua negara akan tiba di Turki untuk pembicaraan damai. Diperkirakan akan berlangsung pada Selasa (29/3/2022).
Baca Juga: Motoran di Jalan Macet, Ini Wacana dari Joan Mir, Juara Dunia MotoGP 2020
Dan saham Apple Inc turun 0,3 persen setelah disebutkan perusahaan ini berencana memangkas produksi iPhone dan AirPod. Pasalnya terjadi kenaikan inflasi di Negeri Paman Sam yang mulai membebani permintaan untuk barang elektronik konsumen.