Suara.com - Beberapa saat lalu, Elon Musk disebutkan melayangkan permohonan kepada pemerintah Shanghai agar Tesla Gigafactory dibolehkan menggelar lembur. Tujuannya memenuhi kebutuhan spareparts atau suku cadang yang berkurang ketersediaannya terkait krisis Rusia-Ukraina.
Kekinian, sebagaimana dikutip kantor berita Antara dari Bloomberg via Reuters pada Senin (28/3/2022), Tesla Incorporation disebutkan akan menangguhkan produksi di Gigafactory Shanghai karena akan ada lockdown untuk melakukan pengujian COVID-19.
Kegiatan ini akan berjalan dua tahap dan setidaknya diberlakukan satu hari. Diharapkan dimulai sekarang, namun pembuat mobil listrik belum memberi tahu pekerja apakah akan memperpanjang penangguhan setelah hari ini.
Hingga berita diturunkan, Tesla belum menjawab pertanyaan Reuters terkait lockdown dan diliburkan itu.
Baca Juga: Motoran di Jalan Macet, Ini Wacana dari Joan Mir, Juara Dunia MotoGP 2020
Pemerintah kota Shanghai mengumumkan kemarin, Minggu (27/3/2022) bahwa semua perusahaan dan pabrik akan menangguhkan produksi atau bekerja dari jarak jauh selama lockdown.
Awal bulan ini Tesla Incorporation harus menghentikan produksi di pabrik selama dua hari karena China memperketat pembatasan COVID-19. Disebutkan saat itu, Tesla mencoba yang terbaik untuk menjaga produksi tetap berjalan di Tesla Gigafactory.