Suara.com - Bila langkah-langkah "mengamankan lingkungan" atau menjaga polusi udara sudah diambil para produsen kendaraan dengan produksi mobil listrik serta sepeda motor listrik, perusahaan komponen atau suku cadang alias spareparts juga bisa memberikan kontribusi senada. Antara lain seperti penggunaan kampas rem non-asbestos.
Dikutip dari EPA, United States Environmental Agency, disebutkan bahwa sebagai serat mineral yang terdapat di batuan dan tanah, asbestos memiliki kekuatan serat dan ketahanan panas. Sehingga bisa digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan untuk insulasi dan sebagai penahan api, hingga industri otomotif. Khususnya sebagai material unit-unit yang senantiasa bergesekan. Antara lain kopling mobil, rem mobil, serta bagian transmisi.
Sayangnya, peningkatan konsentrasi asbestos di udara karena gesekan antarkomponen bisa melepaskan serat ke udara dan membahayakan.
Sementara itu, dikutip dari kantor berita Antara, produsen kampas rem asal Vietnam, VTC mengenalkan produk kampas rem non-asbestos.
Baca Juga: Motoran di Jalan Macet, Ini Wacana dari Joan Mir, Juara Dunia MotoGP 2020
"VTC dibuat dari bahan 100 persen non-asbestos. VTC menggunakan bahan keramik organik yang ramah lingkungan, mudah dipasang (plug and play). Material yang digunakan untuk produksi disc pad dan brake shoe semua menggunakan bahan standar OEM," jelas Tri Satria Budi, Direktur PT Mega Elig Indonesia, perusahaan yang membawahi VTC di Tanah Air, dalam keterangan resmi tertulis yang dikutip Senin (28/3/2022).
Ia memaparkan, polusi udara di sektor otomotif tidak hanya berasal dari knalpot mobil, dan sepeda motor. Namun debu kampas rem.
"Harga jual kampas rem cukup murah,pembuatannya dilakukan dengan cara mencampurkan bahan asbestos. Dampaknya tidak baik bagi lingkungan dan sepeda motor kita sendiri, utamanya bagian sistem pengereman," tandas Tri Satria Budi.
Untuk itu, kampas rem dari VTC yang berada di bawah PT Mega Elig Indonesia, disebut memiliki berbagai kelebihan, mulai pemasangan mudah, harga terjangkau dan material untuk produksi disc pad atau brake shoe sudah disesuaikan bahan standar OEM.
Selain itu, kampas rem ini dilengkapi teknologi Elig Friction Technology (EFT) berkemampuan meningkatkan kualitas bahan friksi dengan formulasi khusus untuk menciptakan material berkualitas dari hasil integrasi tiga negara yakni Jepang, Amerika Serikat, dan Taiwan.
Baca Juga: Event bLU cRU Fun Riding "Road to Mandalika" Ditutup, Peserta Touring ke Pantai Nipah Lombok
"Titik pengereman lebih dekat, responsif, tidak berisik, dan anti selip di segala cuaca," ungkap Tri Satria Budi.
VTC di Indonesia untuk memberikan solusi kepada mereka yang sering mengeluhkan bahwa piringan cakram memiliki masa berlaku cukup singkat karena hasil gesekan dari kampas rem yang tidak baik.
Kampas rem VTC dirancang untuk tidak memakan piringan, jadi jauh lebih irit dan panjang masa pakainya.
Kampas rem VTC dibanderol mulai Rp 50.000 - Rp 80.000-an, dan bisa didapatkan di berbagai toko suku cadang otomotif serta platform e-Commerce di Indonesia.