Suara.com - SsangYong menyatakan telah memberi tahu konsorsium Edison Motors tentang pemutusan kontrak, yang tadinya siap membeli perusahaan itu.
Dikutip kantor berita Antara dari kantor berita Korea Selatan, Yonhap, konsorsium ini awalnya hendak meminang SsangYong unit orea Selatan dari produsen mobil India, Mahindra&Mahindra,senilai 304,8 miliar won atau sekira Rp 3,5 triliun.
Kekinian, Edison Motors gagal melunasi pembayaran SsangYong Motor yang berfokus pada produksi itu, sehingga rencana pembelian dibatalkan.
Edison Motors telah membayar 10 persen dari uang akuisisi tetapi gagal membayar sisa 274,3 miliar won yang memiliki tenggat 25 Maret 2022.
Baca Juga: Motoran di Jalan Macet, Ini Wacana dari Joan Mir, Juara Dunia MotoGP 2020
Adapun kronologinya, pada 10 Januari tahun ini, konsorsium yang dipimpin pembuat mobil listrik lokal, Edison Motors Company menandatangani kesepakatan akhir dengan SsangYong untuk mengambil alih atau akuisisi.
Berdasarkan perjanjian itu, Edison setuju untuk membeli SsangYong 304,8 miliar won, dan uang akuisisi semuanya akan digunakan untuk membayar sebagian utang produsen mobil kepada lembaga keuangan penyangganya.
Sementara uang muka diberikan 10 persen. Kemudian akan dilanjutkan pelunasan yang sedianya rampung pekan lalu.
Edison Motors juga telah setuju untuk meminjamkan 50 miliar won modal operasional kepada SsangYong untuk membantu tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19 yang berkepanjangan dan rendahnya permintaan untuk model-modelnya. Sayangnya, kekinian semua rencana batal.
Baca Juga: MotoGP Mandalika 2022 Sukses Membuat Senggigi Berpendar Sekitar Sepekan