"Dukungan penuh pemerintah mutlak diperlukan agar rencana investasi ini dapat terealisasi dengan baik dan Indonesia siap menghadapi era elektrifikasi kendaraan di tahun-tahun mendatang," ujar Anindya N. Bakrie.
Sementara Orral Nadjari, CEO Britishvolt dalam kesempatan yang sama menyampaikan harapan di masa mendatang lewat MoU yang sudah ditandatangani.
"Inisiasi yang kami lakukan ini merupakan suatu upaya bersama dalam rangka transisi berkelanjutan menuju net-zero. Saya berharap Indonesia dapat memainkan peran pentingnya dalam percepatan transformasi energi global, salah satunya melalui kerja sama yang telah ditandatangani ini," jelasnya.
Kekinian, investasi baterai listrik di Indonesia berasal dari Korea Selatan, China, dan Taiwan. Sehingga Britishvolt akan menjadi perusahaan pertama non-Asia yang menjalin kerja sama di sektor ini dengan pihak kita.
Kementerian Investasi/BKPM berkomitmen penuh dalam menyukseskan percepatan transisi energi, salah satu pilar utama Presidensi G20 Indonesia, yaitu dengan mendorong investasi yang berkelanjutan dan penerapan energi baru terbarukan (EBT) dengan mengundang investor dari berbagai negara.