KTB Akui Masih Jual dan Produksi Unit Berstandar Euro2

Minggu, 27 Maret 2022 | 05:56 WIB
KTB Akui Masih Jual dan Produksi Unit Berstandar Euro2
Fuso Canter. [Suara.com/Manuel Jeghesta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah telah menetapkan aturan standar emisi Euro4 untuk kendaraan komersial terhitung mulai 7 April 2022.

Dengan demikian, tidak ada lagi pabrikan yang diperbolehkan untuk memproduksi kendaraan dengan standar emisi Euro2.

Namun, Deputy Group Head of Field Marketing Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Aji Jaya mengungkapkan, kehadiran produk dengan standar Euro 4 bukan berarti konsumen tidak akan lagi menggunakan kendaraan dengan standar emisi Euro2.

"Euro4 dihentikan adalah untuk yang produksi 7 April 2022. Artinya sampai saat ini masih ada beberapa konsumen yang masih membutuhkan kendaraan Euro2," ujar Aji Jaya, di Tangerang Selatan.

Baca Juga: Hadirkan Produk Berstandar Euro4, KTB Sarankan Konsumen Gunakan Bahan Bakar di Bawah 50 PPM

Aji menambahkan, saat ini KTB masih memiliki kendaraan Euro2 dan masih bisa diproduksi.

Tapi untuk berapa lama Euro4 bisa terserap, pasti harus melihat stok Euro2 habis agar tidak ada pilihan.

Bila semisal stok Euro2 habis di bulan April. Dengan demikian pasar harus menerima produk Euro4.

Standar mesin euro2 dan euro4. [Gaikindo]
Standar mesin euro2 dan euro4. [Gaikindo]

"Memang sudah ada yang tanya (Euro4), hanya saja konsumen masih ke Euro2. Jadi berapa lama semua beralih ke Euro4, tergantung seberapa besar stok Euro2 habis di pasar," kata Aji.

Sementara itu, Duljatmono selaku Sales and Marketing Director KTB, berpendapat bahwa saat ini stok unit Euro2 KTB masih ada dan masih produksi sampai 6 April mendatang.

Baca Juga: Terapkan Standar Euro4, Produk KTB Perlu Perwatan Khusus?

Stok yang masih ada Euro2 diperbolehkan menjualnya.

"Kalau prediksi kami, melihat demandnya itu pun akan segera diambil oleh konsumen kita. Mudah-mudahan Euro4 bisa lebih cepat diterima karena stok sudah dikenal oleh masyarakat," tutup Duljatmono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI