Viskositas Oli adalah Salah Satu Penentu Cocok Tidaknya Pelumas di Mesin Motor, Begini Rinciannya

Suara.com - Viskositas oli adalah ukuran resistensi setiap cairan oli atau bisa dikatakan juga sebagai nilai kekentalan oli. Penting untuk memahami apa itu viskositas oli dan pengaruhnya terhadap mesin motor Anda. 

Nah pada artikel ini akan dijelaskan apa itu viskositas oli dan bagaimana cara agar Anda dapat menemukan oli yang tepat untuk kendaraan bermotor Anda. Untuk selengkapnya, simak berikut ini ulasannya.

Apa itu Viskositas Oli?

Sebelumnya sudah disebutkan bahwa viskositas oli adalah ukuran resistensi setiap cairan oli atau bisa juga dikatakan sebagai nilai kekentalan oli. Umumnya, nilai ini memiliki simbol angka. Jadi, semakin tinggi angkanya, maka olinya semakin kental. Untuk lebih spesifik, viskositas oli ini terbagi jadi 2, yakni viskositas kinematik dan viskositas dinamis.

Viskositas kinematik adalah resistensi fluida untuk mengalir dan geser karena gravitasi. Jika viskositas pelumas yang diberikan lebih rendah, ia akan mengalir lebih cepat. 

Misalnya, jika Anda menuangkan dua wadah, satu berisi air, dan yang lainnya dengan sirup, Anda akan melihat bahwa air mengalir lebih cepat karena viskositasnya yang lebih rendah. Selain itu, tingkat viskositas suhu tinggi oli ditentukan oleh viskositas kinematiknya.

Sedangkan viskositas dinamis adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan suatu benda melalui pelumas. Viskositas dinamis diukur menggunakan uji Cold Crank Simulator, dan digunakan untuk menentukan tingkat viskositas suhu rendah oli. 

Bagaimana Viskositas Oli Mempengaruhi Mesin Motor?

Viskositas oli adalah properti oli yang paling penting ketika mempertimbangkan perlindungan mesin. Viskositas menentukan bagaimana pelumas mesin motor Anda akan bereaksi terhadap perubahan kecepatan, tekanan, dan suhu.

Baca Juga: Tips Cara Merawat Knalpot Motor

Misalnya, motor Anda terendam banjir dalam waktu lama, Anda pun mungkin akan kesulitan saat akan menyalakan lagi motor Anda. Ini karena suhu yang lebih dingin menyebabkan pelumas mengental dan membutuhkan lebih banyak energi untuk bersirkulasi.