Terlepas dari berbagai kesalahpahaman ini, kelompok yang sama mengakui manfaat memiliki kendaraan listrik (EV).
Hasil survei yang menjanjikan adalah persepsi seputar keamanan mobil listrik (EV). Yaitu hanya 6 persen responden yang menunjukkan kekhawatiran atas keamanan kendaraan listrik.
Untuk 59 persen responden, manfaat utama dari memiliki mobil listrik (EV) adalah mengurangi emisi karbon.
Manfaat lainnya adalah penghematan biaya dari penggunaan listrik daripada bensin (41 persen) dan pengalaman berkendara yang lebih baik (37 persen).
"Hasil studi yang menunjukkan pengemudi Indonesia semakin sadar dengan keuntungan memiliki mobil listrik (EV) dan menilai mobil listrik (EV) menjadi pintu gerbang menuju pengalaman berkendara yang lebih premium, semakin meningkatkan semangat BMW Group Indonesia," ujar Ramesh Divyanathan, President Director BMW Group Indonesia.
"Survei menunjukkan bahwa pengemudi Indonesia sadar mengenai proses menuju go-green tetapi masih ada kebimbangan bagaimana hal ini akan berdampak pada kehidupan sehari-hari, serta bagaimana memastikan kendaraan tetap pada tingkat performa puncak selama bertahun-tahun. BMW Group Indonesia bertujuan untuk mengatasi kembimbangan dan ketidakpastian ini melalui kampanye dan komunikasi kami terkait dengan kendaraan listrik," imbuhnya.
Infrastruktur dan pendidikan akan menjadi kunci untuk membantu pengemudi Indonesia beralih ke mobil listrik (EV).
![BMW i Hydrogen Next yang akan siap tahun depan [Press BMW via ANTARA].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/05/06/52268-bmw-i-hydrogen-next.jpg)
Mengingat bahwa 37 persen pengemudi Indonesia melihat mobil listrik penuh (EV) atau sebagian sebagai kendaraan yang akan mereka beli pada penggantian mobil berikutnya, maka masa depan untuk pengurangan karbon tampak menjanjikan.
Baca Juga: Menperin Minta Honda Produksi Mobil Listrik, Begini Tanggapan HPM
Namun, kunci keberhasilan peralihan adalah seberapa besar tingkat dukungan yang diperoleh pengemudi, baik dari brand kendaraan listrik (EV) maupun pemerintah dalam bentuk insentif keuangan. Sebanyak 93 persen pengembangan pengemudi menunjukkan bahwa pusat layanan purna jual sangat penting bagi mereka.