Suara.com - Krisis Rusia-Ukraina masih berlanjut, keputusan para produsen otomotif untuk menangguhkan penjualan atau pembuatan mobil di kawasan terdampak sudah diambil. Jangan buru-buru berpikir bahwa akan terjadi penurunan laba penjualan. Contohnya Lamborghini.
Dikutip kantor berita Antara dari Reuters, Lamborghini secara mudah mampu menebus kehilangan penjualan yang terjadi di Rusia.
Stephan Winkelmann, Kepala Eksekutif Lamborghini menyatakan bahwa pihaknya mencatat rekor penjualan sekitar 200 unit mobil di Rusia tahun lalu, dari rekor global 8.405 unit.
"Mobil yang kami rencanakan diproduksi untuk Rusia tahun ini dapat dengan mudah diserap oleh pasar lain," katanya dalam konferensi pers.
"Kami menunggu untuk melihat bagaimana situasi berkembang di Ukraina, tetapi jika tidak berubah, kami tidak akan memiliki masalah untuk menyerap permintaan itu, berkat buku pesanan dan daftar tunggu kami yang kuat," tandasnya.
Baca Juga: Demi Keselamatan Karyawan dalam Situasi Krisis Rusia-Ukraina, Toyota Lakukan Evakuasi
Lamborghini berencana melansir dua versi baru lamborghini Huracan serta versi face lift dari Lamborghini Urus untuk tahun ini.
Senada, kendaraan hybrid mulai tahun depan dan seluruh varian Lamborghini Huracan dan Lamborghini Aventador serta Sport Utility Vehicle (SUV) Lamborghini Urus dijadikan versi plug-in hybrid antara akhir 2024 dan 2025.
Sedangkan mobil full-electric pertama akan menyusul pada paruh kedua dekade ini. Produksinya diharapkan berlangsung di markas bersejarah Lamborghini di dekat Bologna, Italia utara.
"Ada ruang di sini untuk meningkatkan produksi," ungkap Stephan Winkelmann, tanpa memberikan target produksi mobil Lamborghini di masa depan.