Tak Kunjung Usai, Industri Otomotif Rentan Terpukul karena Konflik Rusia-Ukraina

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Selasa, 22 Maret 2022 | 17:38 WIB
Tak Kunjung Usai, Industri Otomotif Rentan Terpukul karena Konflik Rusia-Ukraina
Ilustrasi pabrik mobil. [ANTARA FOTO/Zabur Karuru]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyedia data pasar mobil S&P Global Mobility mengatakan pada pekan lalu bahwa kekurangan yang menghambat produksi kendaraan global diperkirakan akan bertahan hingga 2022 sebelum pasokan mengejar permintaan pada awal 2023.

Dilansir dari RT, mereka telah menurunkan prospeknya untuk produksi kendaraan ringan dunia sebesar 2,6 juta unit untuk kedua tahun, menjadi 81,6 juta untuk 2022 dan 88,5 juta unit untuk 2023.

Pakar S&P mengutip isu-isu yang berkaitan dengan pasokan gas neon Ukraina, bahan utama untuk pembuatan chip, dan hilangnya harness kabel yang bersumber dari Ukraina.

"Selain itu, hilangnya total paladium Rusia adalah risiko ekor dengan potensi menjadi kendala pasokan terbesar industri," kata laporan itu.

Baca Juga: Sempat Jeda, Produksi Mobil Renault di Rusia akan Lanjut Lagi

"Kontingensi kasus terburuk kami menunjukkan kemungkinan pengurangan hingga empat juta unit untuk ini dan tahun depan," kata direktur eksekutif S&p Global Mobility untuk peramalan produksi global Mark Fulthorpe.

Ilustrasi pekerja sedang merakit mobil di sebuah pabrik otomotif. [Antara]
Ilustrasi pekerja sedang merakit mobil di sebuah pabrik otomotif. [Antara]

Krisis Ukraina telah menambah rasa sakit yang diderita oleh pembuat mobil, yang telah bergulat dengan harga tinggi karena gangguan terkait Covid, termasuk kekurangan semikonduktor.

Pekan ini produsen mobil besar mengumumkan mereka akan menutup pabrik dan menaikkan harga lebih lanjut karena masalah pasokan meningkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI