Main ATV Keliling Desa Bilebante Jadi Side Trip Nonton MotoGP Mandalika 2022

Minggu, 20 Maret 2022 | 08:30 WIB
Main ATV Keliling Desa Bilebante Jadi Side Trip Nonton MotoGP Mandalika 2022
Bersantap ramai-ramai dalam acara tim jurnalis PT Suzuki Indomobil Sales goes to MotoGP Mandalika di Desa Bilebante [Suara.com/CNR ukirsari].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wisata ke desa-desa yang menyuguhkan lambaian pepohonan kelapa dan hamparan sawah menaiki All-Terrain Vehicle (ATV) atau sepeda? Ini side trip yang bisa dinikmati para penonton MotoGP Mandalika 2022.

"Marc Marquez sudah ke sini, itu lihat jejak ban sepeda motornya saat ke mari tanpa mengenakan helm," sambut pemandu wisata setempat dengan jenaka menyambut kami.

Tak bisa dipungkiri, demam MotoGP memang melanda seantero Pulau Lombok. Setidaknya dalam perjalanan Suara.com bersama tim jurnalis PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), topik balap ini mewarnai berbagai bentuk percakapan kami dengann warga setempat dalam berbagai kesempatan.

Pemerintah Nusa Tenggara Barat didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengemas tontonan balap MotoGP Mandalika 2022 dengan wisata pendukung berbasis kearifan lokal.

Baca Juga: Nonton MotoGP Mandalika, Simak Pos Penyekatan dan Hal yang Tidak Dibolehkan

Salah satunya adalah Pasar Pamancingan Desa Wisata Hijau Bilabante di Lombok Tengah.

Di sini para penonton MotoGP Mandalika 2022 bisa melipir sejenak dari hiruk-pikuk euforia balap dan tetirah ke lokasi-lokasi hijau di kaki Gunung Rinjani.

Selain bermain ATV dan naik sepeda, tentu saja kuliner khas Sasak dikedepankan sebagai pemikat selera.

Antara lain pelecing kangkung, ayam taliwang, sampai nila bakar dan beberuq atau salad terong cincang dengan sambal tomat.

Baca Juga: Juara Dunia Moto3 2017, Sampai Kini Joan Mir Belum Miliki SIM Umum

Sedapnya dihidangkan di semacam saung dengan peranti santap tradisional. Setiap  saung terdiri dari enam orang dan setiap dua orang duduk berhadapan di depan satu tampah berisi lauk-pauk, sementara nasi dihidangkan dalam wadah bambu atau cething dalam bahasa Jawa.

Tak kalah unik adalah air minum dalam teko khusus serta mug tembikar buatan Desa Banyumulek, sentra kerajinan gerabah di Lombok.

Sebagai catatan, rute ATV dan bersepeda digelar loop keliling pinggir kampung dengan jarak sekitar 4 km melewati persawahan di kawasan yang terkenal sebagai lumbung padi gogo rancah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI