Suara.com - Kementerian Transportasi Jepang mengatakan akan mencabut sertifikasi atas empat mesin mobil Hino Motors menyusul sebagai buntut dari kasus pemalsuan data emisi. Kebijakan tersebut juga akan berlaku untuk mobil Toyota dan Isuzu Motors yang menggunakan mesin Hino yang bermasalah.
Keputusan ini akan diumumkan secara resmi oleh kementerian terkait pada 25 Maret 2022, tulis pernyataan Kementerian Transportasi Jepang, sebagaimana dikutip dari Asia Financial.
Hino pada Maret ini mengaku telah memalsukan data terkait emisi dan konsumsi bahan bakar dari tiga mesinnya. Sementara satu mesin yang lain diketahui punya performa lebih rendah dari yang diklaim.
Diketahui sekitar 115.000 kendaraan buatan Hino yang menggunakan empat mesin bermasalah tersebut. Hino sendiri telah membentuk sebuah komite, yang melibatkan pakar dari luar perusahaan untuk meneliti masalah tersebut.
Baca Juga: Kantor Pusat Hino Tersandung Kasus Pemalsuan Data Uji Emisi, Bagaimana Kondisi di Indonesia?
Kementerian Transportasi Jepang pada Senin (8/3/2022) lalu menggerebek kantor Hino Motors di Tokyo untuk memeriksa dan mencari bukti tentang pemalsuan data emisi ini.
Hino bukan satu-satunya perusahaan Jepang yang bermasalah dengan emisi. Pada 2018 lalu Mazda, Suzuki dan Yamaha juga terbukti tidak melakukan tes emisi secara benar. Sementara di 2017 Nissan dan Subaru yang menghadapi masalah serupa.
Di Eropa masalah pemalsuan data emisi yang paling heboh adalah yang melibatkan raksasa Jerman, Volkswagen. Perusahaan ini dipaksa membayar miliaran dolar AS karena terbukti memasang peranti lunak pada ribuan mobil yang bertujuan untuk memalsukan hasil tes emisi.