Suara.com - Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, Yohannes Nangoi mengatakan pembangunan pabrik baterai di Indonesia tidak akan serta-merta membuat harga mobil listrik turun.
Hal ini disampaikan Yohanes ketika menyampaikan bahwa ada beberapa perusahaan sedang menjajaki peluang membangun pabrik baterai mobil listrik di Indonesia.
Yohanes, yang ditemui pekan ini di arena Jakarta Auto Week, di JCC Senayan, Jakarta, mengatakan bahwa baterai yang diproduksi di Indonesia akan lebih banyak diekspor ke luar negeri ketimbang digunakan di dalam negeri.
"Kita harus ke luar atau ekspor," ujar Yohannes.
Baca Juga: Gaikindo: Beberapa Perusahaan Ingin Investasi Baterai Mobil Listrik di Indonesia
Ini terjadi karena pasar mobil listrik di Indonesia belum besar. Sehingga meski pun pabrik baterai sudah tersedia, tetapi pasokan untuk pasar dalam negeri masih terbatas. Selain itu, baterai listrik yang diproduksi hanya untuk mobil dari merek tertentu saja dan belum bisa digunakan merek lain.
Saat ini, kata Yohanes, Gaikindo berkerja sama dengan pabrikan-pabrikan besar seperti Toyota, Wuling, dan Hyundai untuk memproduksi mobil listrik bagi pasar Indonesia.
"Ini untuk ambil bagian paket dari Indonesia untuk dirakit di sana (negara asalnya). Sambil membawa pabrik baterainya juga datang ke Indonesia," papar Nangoi.
Saat ini terdapat beberapa perusahaan yang melakukan investasi untuk memproduksi baterai mobil listrik di Indonesia. Salah satunya pabrik hasil investasi konsorsium LG Energy Solution dan Hyundai yang dibangun di Karawang, Jawa Barat.
Baca Juga: SK On, Ford, dan Koc Kerja Sama Produksi Baterai Mobil Listrik