Suara.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) menargetkan kasus penarikan kembali atau recall yang melibatkan Toyota Raize bisa segera diselesaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Menurut Direktur Pemasaran PT TAM, Anton Jimmi Suwandy, dalam waktu 3 sampai 6 bulan harapannya sudah 60 persen konsumen yang melakukan pemeriksaan ke bengkel.
"Saya rasa ini tidak terlalu sulit, karena ini masih baru. Jadi rata-rata ini masih tangan pertama jadi mudah-mudahan bisa cepat," ujar Anton Jimmi Suwandy, di sela gelaran Jakarta Auto Week atau JAW 2022 (18/3/2022).
Anton menambahkan, saat mengetahui ada satu hal yang harus diimprove. Toyota akan segera menginformasikan kepada konsumen untuk melakukan pemeriksaan ke bengkel resmi.
Baca Juga: Potensi Risiko Kebakaran Mesin, BMW Lakukan Recall Ketiga Sejak 2017
"Kemarin kita baru umumkan, pastinya kita akan utmakan kepentingan dari konsumen. Dengna begitu pelanggan kami juga akan merasa aman dan juga kepastian dari produk itu sendiri," kata Anton.
Sebelumnya PT TAM mengimbau para pemilik Toyota Raize segera datang ke bengkel dan melakukan pemeriksaan kendaraannya.
Hal itu terkait dengan adanya temuan anomali pada sambungan fender apron bagian depan Raize, yang mengakibatkan timbulnya bunyi abnormal ketika mobil melewati jalan rusak atau bergelombang.
Dalam kondisi tertentu, hal ini bisa membuat kontrol kendaraan menjadi sulit dikendalikan sehingga dapat mengganggu kenyamanan pengendara.
Diperkirakan kasus ini terjadi karena adanya proses yang kurang sempurna pada pabrikasi. Serta terjadi pada beberapa model dengan tahun produksi tertentu.
Baca Juga: Recall Toyota Raize, Ini Daftar Tipe yang Mesti Dibawa ke Bengkel Resmi
PT TAM menyatakan ada 14.777 unit Toyota Raize yang harus mengikuti program penarikan kembali atau recall untuk mengantisipasi anomali tersebut.