Suara.com - Sebuah studi yang dilakukan oleh Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) mengungkapkan, kendaraan dimensi besar untuk penumpang atau kendaraan penumpang dimensi depan lebih berpotensi menabrak pejalan kaki saat berbelok.
Wakil Presiden Riset IIHS Jessica Cicchino mengatakan, kendaraan yang lebih besar menyebabkan cedera yang lebih parah ketika mereka menabrak pejalan kaki.
"Semakin banyaknya mobil jenis SUV di jalan sedikit banyak akan mengubah gambaran kecelakaan," ujar Jessica Cicchino, dikutip dari Carscoops.
Para peneliti dari IIHS melihat, kecelakaan yang melibatkan mobil dan pejalan kaki memang bervariasi.
Baca Juga: Juara Dunia Moto3 2017, Sampai Kini Joan Mir Belum Miliki SIM Umum
Dari hasil studi ditemukan, kemungkinan truk pickup menabrak pejalan kaki saat berbelok ke kiri dan lurus hampir empat kali lebih tinggi daripada mobil biasa.
Sedangkan untuk mobil van dan minivan, tercatat tiga kali lebih tinggi. Sementara SUV jumlahnya dua kali lebih tinggi.
Peluang pengemudi pickup untuk menabrak pejalan kaki secara fatal adalah 89 persen lebih tinggi dan pengemudi SUV 63 persen lebih tinggi.
Sementara itu, studi juga menunjukkan, SUV dan pickup memiliki risiko kecelakaan 51 persen dan 25 persen lebih besar membunuh pejalan kaki yang sedang berjalan atau berlari di area sisi jalan.
"Ada kemungkinan bahwa ukuran, bentuk, atau lokasi pilar A yang menopang atap di kedua sisi kaca depan dapat mempersulit pengemudi kendaraan yang lebih besar untuk melihat pejalan kaki yang menyeberang ketika mereka berbelok," kata Wen Hu, Senior Transportation Engineer IIHS.
Baca Juga: Soal Grip di Aspal Sirkuit Mandalika, Joan Mir Sebutkan Perlu Waktu
Organisasi tersebut juga mencatat bahwa dimensi kendaraan yang lebih panjang dan posisi berkendara yang lebih tinggi dapat berkontribusi pada berkurangnya visibilitas pengendara.