Suara.com - Balapan saat hujan? Contoh terbarunya adalah saat Sirkuit Mandalika menggelar World Superbike atau WSBK tahun lalu. Sementara di Formula 1 (F1) nama mendiang Ayrton Senna serta Michael Schumacher di masanya masing-masing mendapat julukan The Rain Master.
Kekinian, menyambut gelaran MotoGP Mandalika 2022. Siapakah yang akan dikalungi gelar serupa?
Pasalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi terjadi hujan sedang hingga lebat selama Pertamina Grand Prix Of Indonesia di Sirkuit Pertamina Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 18-20 Maret 2022. Demikian dikutip dari kantor berita Antara.
"Prospek kondisi cuaca area Mandalika selama tiga hari ke depan didominasi oleh adanya potensi berawan hingga hujan sedang," jelas Nur Siti Zulaicha, Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Lombok dalam keterangan tertulisnya di Praya, Kamis (17/3/2022).
Baca Juga: Bandelnya Marc Marquez: Bikin Jejak di Aspal Buat Membalas Sambutan Penggemar
Pada 18 Maret diperkirakan terjadi potensi hujan sedang hingga lebat, dapat disertai petir dan angin kencang di area Mandalika mulai siang sampai sore hari.
Selanjutnya 19 Maret diperkirakan cerah berawan hingga hujan sedang pada siang hari sampai sore hari.
"Pada 20 Maret diperkirakan hujan sedang hingga lebat pada siang sampai malam hari," tandasnya.
Untuk itu, BMKG juga mengimbau warga untuk waspadai adanya potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di sebagian wilayah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, Kota Bima, dan Dompu.
Baca Juga: Tak Dibolehkan Konvoi Bareng Rider MotoGP, Presiden RI Joko Widodo Langsung Merasakan Ini
"Potensi hujan terjadi pada siang hingga malam hari," lanjut Nur Siti Zulaicha.
BMKG juga mengimbau warga untuk waspadai gelombang tinggi yang mencapai 2 m atau lebih di Selat Lombok bagian utara dan selatan, Selat Alas, Samudera Hindia Selatan Nusa Tenggara Barat, dan Selat Sape bagian selatan.
"Warga pengguna jasa angkutan dan penyeberangan laut atau yang berencana beraktivitas di pesisir maupun di wilayah perairan sekitar NTB tetap waspada terhadap dampak gelombang tinggi yang terjadi," tutupnya.