Suara.com - Bentley, produsen mobil super mewah yang berbasis di Crewe, Inggris dan berada di bawah payung Volkswagen, membukukan laba 389 juta euro (427,1 juta dolar Amerika Serikat) untuk 2021, dibandingkan laba 20 juta euro pada tahun sebelumnya.
Dikutip kantor berita Antara dari Reuters pada Kamis (17/3/2022), pengiriman melonjak 31 persen menjadi 14.659 unit karena permintaan yang kuat untuk model hybrid.
Kekinian, seluruh carmaker dunia tengah menggandakan laba sebagai upaya untuk beralih ke model listrik. Pemicunya adalah konsumen kekinian mendambakan mesin-mesin yang lebih ramah lingkungan. Dengan demikian, ekosistem mobil listrik tumbuh cepat.
Volkswagen sebagai induk Bentley pun meningkatkan investasi dalam infrastruktur listrik untuk menghadapi Tesla.
Baca Juga: Saksikan Peluncuran Hyundai Ioniq 5, Presiden Tegaskan Terus Dorong Transisi ke Arah Mobil Listrik
Bentley memasang target menjadi produsen netral karbon pada 2030, setelah menginvestasikan 3 miliar euro di pabrik Crewe selama 10 tahun untuk membantu transisi ini.
"Meningkatnya permintaan untuk model hybrid kami didukung investasi berkelanjutan di pabrik Crewe, memastikan kami tetap menjadi benchmark dalam mobilitas mewah berkelanjutan," jelas Jan-Henrik Lafrentz, anggota dewan Keuangan dan TI Bentley.
Dan mulai 2025, Bentley akan produksi mobil listrik tiap tahun selama lima tahun menuju roadmap 2030.