Suara.com - Pacaran dengan ayang menggunakan motor memang cukup romantis bagi sebagian orang. Mereka menganggap kalau pacaran naik motor memiliki sensasi tersendiri.
Bagi sebagian orang, membonceng dengan posisi menyamping menjadi hal yang dihindari. Hal ini lantaran mereka takut jika membonceng dengan posisi menyamping.
Tapi tetap tenang, ada cara yang aman agar ayang bisa membonceng dengan posisi menyamping.
Cara aman ini diutarakan oleh Muhammad Ali Iqbal selaku Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta.
Baca Juga: Gegara Belum Disemangati Ayang, Dua Cowok Nyebur Sawah
Terdapat 4 tips aman agar ayang tetap aman saat membonceng dengan posisi menyamping.
1. Postur Berboncengan
Saat bonceng menyamping, tangan pembonceng diposisikan di sisi kanan pengendara atau memegang pinggul pengendara.
Tangan kiri diposisikan di atas lutut kiri sendiri dan jangan berpegangan pada behel sepeda motor. Hal ini bakal berdampak pada keseimbangan dan handling.
Dalam posisi ini, posisi salah satu kaki pembonceng harus berpijak pada footstep dengan sempurna.
Baca Juga: 8 Momen Penggunaan Jas Hujan yang Bikin Geleng-Geleng Kepala, Serba Absurd Abis
2. Perlengkapan Berkendara
Banyak yang beranggapan bahwa membonceng sepeda motor lebih aman daripada pengendara. Hal ini tidaklah benar karena risiko saat terjadi kecelakaan antara pembonceng dan pengendara itu sama besarnya.
Sehingga pembonceng wajib menggunakan perlengkapan berkendara yang maksimal seperti
helm, jaket, celana panjang, sepatu dan juga sarung tangan.
3. Perhatikan Pakaian dan Perlengkapan
Rok pembonceng yang panjang sebaiknya dilipat ke depan agar tidak terumbai ke bawah. Jika dibiarkan, berisiko menimbulkan bahaya apabila tersangkut bagian sepeda motor khususnya rantai dan tranmisi maupun benda lain yang ada di jalan.
4. Atur Kecepatan saat berkendara
Saat berboncengan dengan posisi menyamping, pastikan pengendara mengatur kecepatan dengan baik, khususnya saat menikung.
Selain karena keseimbangan berubah, pembonceng yang duduk menyamping ke kiri posisinya membelakangi jalan ketika motor berbelok ke kanan. Sehingga, saat motor terlalu miring dalam kecepatan tinggi, akan muncul sugesti bagi pembonceng akan terjatuh ke
belakang / terjengkang.
"Kami selalu menyarankan pengendara untuk berboncengan dengan menghadap ke depan. Namun jika kondisi tidak ideal dan harus membonceng dengan posisi menyamping perlu ada beberapa hal yang patut diperhatikan agar perjalanan bisa lebih aman, nyaman, dan sampai tujuan dengan selamat," pungkas Muhammad Ali Iqbal seperti rilis yang diterima Suara.com.