Suara.com - Toyota Motor Corporation melakukan evakuasi sekitar 30 karyawan dan 20 anggota keluarga para pekerjanya dari Rusia.
Dikutip kantor berita Antara dari kantor berita Jepang, Kyodo pada Selasa (8/3/2022), Toyota menyatakan bahwa keputusan itu berdasarkan saran dari pemerintah Jepang dan situasi bisnis lokal.
Permintaan untuk pulang ke negara sendiri bagi para karyawan yang berbasis di Rusia disebutkan pihak Toyota demi keselamatan mereka di tengah krisis Rusia-Ukraina.
Sementara untuk kegiatan pabriknya di Negeri Beruang Merah, Toyota menangguhkan operasi di manufaktur Saint Petersburg mulai Jumat lalu (4/3/2022) karena terkendala rantai pasokan.
Baca Juga: Perjalanan Mitsubishi Eclipse Cross di Indonesia Sebelum Penjualannya Dihentikan
Tidak sebatas Toyota, perusahaan otomotif Jepang lainnya, seperti Nissan Motor Company, Subaru Corporation, dan Mitsubishi Motors Corporation juga melakukan kebijakan serupa.
Nissan pada Senin (7/3/2022) mengatakan akan segera menghentikan sementara produksi pabriknya di Rusia.
Sebagai catatan, terdapat 347 perusahaan Jepang beroperasi di Rusia pada Februari, menurut perusahaan riset kredit Teikoku Databank Ltd.
Di antara para pelaku bisnis itu, 45 persen adalah pembuat mobil dan pabrikan lainnya. Pedagang grosir, termasuk rumah perdagangan, menyumbang 25 persen, sementara jasa dan sektor keuangan masing-masing menyumbang 10 persen.
Baca Juga: Timur Sardarov, Bos MV Agusta Menulis Surat Terbuka: Rusia dan Ukraina Adalah Saudara