Suara.com - Hyundai Motor Company mengatakan bahwa pihaknya belum memutuskan kapan akan melanjutkan operasi pabrik perakitannya di Saint Petersburg, Rusia. Kota yang menjadi ibu kota Kerajaan Rusia selama dua abad (1712-1918) sampai pemerintahan Tsar Nicholas II dari dinasti Romanov berakhir oleh Revolusi Bolshevik dan menjadi Uni Soviet dengan Moskow sebagai ibu kota.
Perusahaan otomotif asal Korea Selatan itu menyatakan sulitnya pasokan komoponen masih menjadi kendala tersendiri untuk membuat pabrik kembali beroperasi.
"Hyundai Motor Company sangat prihatin dengan situasi di Ukraina. Kami dapat memberikan konfirmasi bahwa operasi Hyundai Motor Manufacturing Russia (HMMR) ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut karena masalah logistik global yang sedang berlangsung dengan pengiriman komponen," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Hindustan Times.
Lebih lanjut, dalam surat itu dijelaskan, keselamatan karyawan dan kepedulian terhadap pelanggan tetap menjadi prioritas utama Hyundai Motor.
Baca Juga: Luncurkan Mobil Listrik Baru untuk Tahun Depan Hingga 2027, Kia Corporation Siapkan 14 Model
"Kami sangat berharap situasi ini diselesaikan dengan damai sesegera mungkin," sambung surat pernyataan Hyundai.
Sebagai informasi, Hyundai Motor bersama perusahaan afiliasi Kia Corporation termasuk di antara 10 produsen mobil terbesar di dunia berdasarkan penjualan.
Secara keseluruhan kedua perusahaan ini telah memproduksi sekitar 200.000 unit kendaraan per tahun di Rusia atau sekitar 4 persen dari kapasitas produksi globalnya. Dengan produk passenger car paling laris di sana adalah Hyundai Solaris.
Ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina memang berdampak terhadap sejumlah perusahaan otomotif di Negara Beruang Merah.
Baca Juga: Hyundai Buka-Bukaan Sedang Siapkan 17 Mobil Listrik Baru
Tercatat pembuat mobil asal Amerika Serikat seperti General Motors dan Daimler Truck asal Jerman mengumumkan untuk menangguhkan beberapa bisnis mereka di Rusia mulai pekan lalu.
Kemudian dilanjutkan pembuat mobil Swedia, Volvo Cars yang mengatakan akan menangguhkan pengiriman mobil ke pasar Rusia sampai pemberitahuan lebih lanjut.