Ogah Latah, Hyundai dan Kia Putuskan Belum Mau Memboikot Rusia
Produsen mobil asal Korsel ini menghentikan produksi, namun bukan karena invasi Rusia ke Ukraina.
Suara.com - Produsen mobil terbesar Korea, Hyundai Motor Group yang mencakup merek Hyundai, Kia dan Genesis, memutuskan belum mau ikut bergabung dengan produsen mobil Eropa, Amerika Utara, dan beberapa Jepang dalam menghentikan produksi dan ekspor di Rusia.
Dilansir dari Carscoops, perusahaan tersebut mengaku prihatin dengan apa yang terjadi di Ukraina, namun lebih memilih untuk mengutamakan kesejahteraan orang-orang yang ambil bagian di perusahaan tersebut.
"Kia Corporation sangat prihatin dengan situasi di Ukraina. Perusahaan kami berfokus untuk memastikan keselamatan karyawan kami saat ini di daerah yang terkena dampak. Sementara prioritas utama kami adalah kesejahteraan orang-orang kami, kami akan terus memantau potensi gangguan pada bisnis kami dan mengelola rencana darurat yang sesuai.”
Selain Kia, kubu Hyundai belum buka suara terkait hal ini. Namun, mengingat Kia dan Hyundai mengoperasikan pabrik Hyundai Motor Manufacturing Rus di Sestroretsk serta di Saint Petersburg, Rusia maka indikasi bahwa keputusan itu akan berlaku untuk salah satu perusahaan menguat.
Pada hari Selasa, Wall Street Journal melaporkan bahwa Hyundai telah menghentikan produksi di pabrik St. Petersburg, tetapi mencatat bahwa Korea mengatakan itu karena kekurangan komponen global dan "tidak ada hubungannya dengan invasi Rusia ke Ukraina atau sanksi ekonomi Barat".
Hyundai menambahkan bahwa pabrik akan melanjutkan produksi di sana minggu depan.