Suara.com - Chief Executive Officer (CEO) MV Agusta, Timur Sardarov menyampaikan pandangannya terkait operasi militer Rusia terhadap Ukraina yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir.
Melalui sebuah surat terbuka, orang nomor satu MV Agusta--salah satu perusahaan sepeda motor legendaris Italia--ini mengutarakan isi hatinya bahwa perang yang terjadi antarkedua negara merupakan hal terburuk yang dirinya alami dalam 40 tahun terakhir.
"Bagi saya sebagai orang Rusia, ini adalah tragedi terbesar dalam 40 tahun kehidupan saya. Saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan merasa begitu dikhianati oleh tindakan negara saya sendiri," ujar Timur Sardarov, dikutip dari RideApart.
Lebih lanjut, dalam suratnya ia mengatakan memiliki banyak teman di Ukraina serta memiliki banyak kerabat dan keluarga di Rusia.
Baca Juga: Aktor Sean Penn Tinggalkan Mobil, Jalan Kaki di Antara Lautan Pengungsi Ukraina
Selama dibesarkan dan diasuh oleh orangtuanya di Rusia, keluarganya selalu menganggap kedua negara, satu sama lain adalah negara saudara terdekat.
"Kami memiliki kebebasan berada kota-kota kedua negara, kami tidak pernah menganggap satu sama lain berbeda. Kami saling mendukung, kami saling mencintai sebelum kejadian ini dilakukan oleh rezim Rusia," katanya.
Ia melanjutkan, semua anggota keluarganya merasa kaget, semua orang yang dikenalnya juga demikian, marah, dan merasa dikhianati. Dampaknya bagi Eropa dan seluruh dunia sangat tidak terduga.
Retorika yang keluar dari media Rusia dan Barat begitu terpolarisasi sehingga membuatnya semakin hancur.
"Saya percaya bahwa sebagian besar orang Rusia juga merasakan hal yang sama. Rusia adalah negara yang sangat bangga, dan dalam sejarah kita tidak ada yang pernah mengkhianati. Kita semua lebih besar dari rezim yang dipimpin oleh Putin," tandasnya.
Baca Juga: Ukraina Krisis Oksigen Medis, WHO Serukan Jalur Darat Darurat Aman Bagi Truk Logistik
Lantas dalam surat terbuka itu disampaikan bahwa doa dan perasaan sepenuhnya bersama seluruh warga Ukraina dan tentara Rusia yang malang, anak-anak lelaki yang telah dilemparkan ke dalam konflik pertarungan antarsaudara.
"Maaf telah emosi, saya tidak memiliki banyak saudara kandung, namun saya menganggap Anda semua di sana yang terdampak sebagai keluarga sendiri," tutup Timur Sardarov dalam surat terbukanya.