Suara.com - Awal bulan ini, Pertamina secara resmi menaikkan tiga jenis bahan bakar minyak (BBM) non-penugasan, terdiri dari Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite. Namun nominalnya masih di bawah harga SPBU swasta.
Dikutip dari kantor berita Antara, Fortuner Owners Club Indonesia (FORCI) menilai kenaikan harga Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite adalah wajar. Pasalnya BBM itu termasuk non-penugasan.
"Tidak masalah. Karena yang naik itu harga BBM non-penugasan, yang memang diperuntukkan bukan untuk masyarakat kecil," jelas founder FORCI, Wisnu Sambhoro dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (28/2/2022).
Menurutnya, sudah sepatutnya harga BBM non-penugasan Pertamina mengalami penyesuaian, apalagi sekitar dua tahun harga Pertamax tidak dinaikkan.
Bahkan jika di saat mendatang harga kembali disesuaikan, dinilai wajar karena harga minyak dunia terus meroket. Menjelang akhir pekan ini, sudah menembus 100 dolar AS per barel, padahal, awal Februari masih di level 87,77 dolar AS per barel.
Terkait kemungkinan BBM non-penugasan yang kembali disesuaikan, FORCI menyebutkan sesuai dengan regulasi Kementerian ESDM. Bahwa harga BBM non-penugasan bisa direview dua mingguan.
"Jadi, memang wajar. Terlebih dibandingkan dengan harga BBM swasta, produk bahan bakar BUMN dalam negeri ini harganya lebih ekonomis," ungkap Wisnu Sambhoro.
Kenaikan harga itu yang jelas tidak berpengaruh bagi pencinta otomotif untuk tetap menggunakan BBM berkualitas.
"Kualitas BBM Pertamina bagus dan cocok bagi kendaraan mobil Indonesia. Harganya pun terbilang ekonomis," tandasnya.
Baca Juga: Driver F1 Pertama China Guanyu Zhou Gunakan Motif Tradisional di Helm dan Nomor Pebasket Kobe Bryant
Wisnu Sambhoro menyebutkan pula bahwa pemakaian BBM berkualitas akan membuat pembakaran dalam mesin sempurna. Sebab, BBM RON tinggi menghasilkan tenaga yang jauh lebih besar dibandingkan BBM RON rendah.