Suara.com - Tesla Incorporation telah membuka Tesla Supercharger, jaringan pengisian ulang atau recharging station mobil listrik (Electric Vehicle, EV) secara cuma-cuma sehubungan terjadinya invasi Rusia ke Ukraina.
Dikutip dari The Driven, layanan pengisian ulang atau recharging baterai EV yang tidak memerlukan biaya di Tesla Supercharger berlaku mulai Senin (28/2/2022) di beberapa bagian Eropa yang terkena dampak invasi Rusia. Seperti Slovakia, Hongaria, dan Polandia, serta tidak dibatasi harus mobil listrik buatan Tesla.
Adapun tujuannya adalah membantu para pemilik mobil listrik, utamanya pengungsi untuk mencapai lokasi di luar zona terkena jalur peperangan.
"Harapannya bisa membantu mengguna agar lebih tenang untuk mencapai lokasi yang aman," demikian bunyi pesan Tesla kepada para pelanggan.
Baca Juga: Driver F1 Pertama China Guanyu Zhou Gunakan Motif Tradisional di Helm dan Nomor Pebasket Kobe Bryant
Beberapa minggu sebelumnya, Tesla membuka layanan stasiun pengisian Supercharger untuk berbagai brand mobil listrik di Belanda, dengan dikenai biaya pengisian.
Sebelumnya uji coba akses pengisian terbuka kendaraan listrik multi-brand juga dilangsungkan Tesla di sejumlah situs di Belanda, Polandia , Prancis, Belgia, serta Jerman sejak November tahun lalu.
"Akses ke jaringan pengisian cepat yang luas, nyaman, dan andal sangat penting untuk adopsi EV skala besar," jelas Tesla melalui laman resminya.
"Kami selalu memiliki ambisi untuk membuka jaringan Supercharger bagi mobil listrik non-Tesla. Karena dengan demikian, mendorong lebih banyak pengemudi untuk menggunakan kendaraan terelektrifikasi," lanjut pemaparan perusahaan yang bermarkas di Texas Amerika Serikat, dengan pabrik di China dan Shanghai itu.
Dan untuk kawasan Ukraina sendiri, Tesla Supercharger pertama kali dibuka di Trzebownisko, Polandia dan Košice, Slovakia, bagian timur perbatasan Ukraina, serta Miskolc dan Debrecen, tenggara Ukraina di Hongaria.
Baca Juga: Penuhi Ekspor, Tesla Gigafactory Bakal Tingkatkan Produksi Suku Cadang di Shanghai
Langkah yang diambil Elon Musk ini juga dibarengi layanan aktif internet untuk Ukraina melalui satelit Starlink.
Saat itu, Mykhailo Fedorov, Wakil Presiden Ukraina dan Menteri Transformasi Digital meminta tolong lewat media sosial Twitter. Yang dibalas Elon Musk sebagaimana dikutip dari Twitter, "Layanan Starlink sekarang sudah aktif di Ukraina. Terminal akan segera ditambah lagi."