Turut Jaga Kesehatan Lingkungan dengan BBM Berkualitas, Berikut Contoh Produknya

Jum'at, 25 Februari 2022 | 12:25 WIB
Turut Jaga Kesehatan Lingkungan dengan BBM Berkualitas, Berikut Contoh Produknya
Pertamax Turbo memiliki faktor emisi (CO2) sebesar 69.300 kg CO2/TJ dan kandungan sulfur maksimal: 50 ppm. Bensin jenis ini cocok bagi kendaraan berkompresi mesin antara 11:1 hingga 13:1. Sebagai ilustrasi [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) berkualitas, termasuk di antaranya Pertamax series untuk jenis gasoline, maupun Pertamax Dex dan Dexlite untuk BBM bagi kendaraan diesel dinilai memiliki sejumlah keuntungan.

Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu menyatakan selain menjaga performa mesin, BBM berkualitas tersebut baik bagi kesehatan lingkungan. Demikian dikutip dari kantor berita Antara pada Jumat (25/2/2022).

"Banyak keuntungannya. BBM berkualitas juga bisa menurunkan beberapa unsur polutif, akibat pembakaran pada ruang bakar mesin," jelas akademisi ITB itu dalam keterangan tertulis pada Rabu (23/2/2022).

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34.412.02 Jalan Cagak, Subang, Jabar, menyediakan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) unggulannya Pertamax Turbo, dengan RON 98 dan memenuhi standar EURO 4 [Foto Pertamina].
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34.412.02 Jalan Cagak, Subang, Jabar, menyediakan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) unggulannya Pertamax Turbo, dengan RON 98 dan memenuhi standar EURO 4 [Foto Pertamina].

Menurutnya, BBM berkualitas telah memenuhi persyaratan kualitas yang ketat. Oleh karena itu mampu melindungi kesehatan manusia dan lingkungan, juga memastikan mesin kendaraan bisa bekerja dengan aman.

Baca Juga: Dear Ladies, Mercedes-Benz GLC Night Edition Seharga Rp 1,130 M Ini Bisa Buka-Tutup Bagasi Otomatis

Dalam konteks kesehatan manusia, secara ideal, hasil pembuangan motor pembakaran internal (ICE) seperti karbon dioksida (CO2), uap air dan nitrogen seharusnya dapat ditekan serendah mungkin.

Nah, pemakaian BBM berkualitas memiliki peran membantu mengurangi efek rumah kaca dan emisi polutan udara lewat penurunan kadar NO dan NO2 (Nitrogen Monoksida dan Nitrogen Dioksida sering disebut NOx).

Salah satu aplikasinya, bisa menggunakan produk bahan bakar Pertamax series, Pertamina Dex, dan Dexlite. Produk-produk ini mampu memastikan bahwa kendaraan secara kompatibel bisa beroperasi dengan bahan bakar tadi.

"Artinya, tingkat oktan yang disuplai BBM sesuai dengan karakteristik kompresi kendaraan," tandas Yannes Marinus Pasaribu.

Lebih selaras lagi, BBM berkualitas memang dirancang untuk kendaraan lansiran terbaru. Berikut contohnya:

Baca Juga: Berbincang Soal Mobil Listrik, Choi Duk Jun Terpikat pada Mercedes EQ Model Ini

  • Pertamax dengan RON 92 memiliki faktor emisi (CO2) sebesar 69.300 kg CO2/TJ dan kandungan sulfur maksimal 130 ppm. Bensin Pertamax cocok untuk kendaraan dengan kompresi mesin antara 9:1 sampai 10:1.
  • Pertamax Turbo (RON 98) memiliki faktor emisi (CO2) sebesar 69.300 kg CO2/TJ dan kandungan sulfur maksimal: 50 ppm. Bensin jenis ini cocok bagi kendaraan berkompresi mesin antara 11:1 hingga 13:1.
  • Pertamina Dex memiliki cetane number (CN) sebesar 53 dan kandungan sulfur maksimal 300 ppm. Pada Pertamina Dex, sudah ditambahkan aditif lubricity dan anti foaming of gas untuk melindungi mesin.
  • Dexlite, memiliki CN sebesar 51 dan kandungan sulfur maksimal 1.200 ppm. BBM ini juga lebih baik dibandingkan solar biasa yang kandungan sulfur maksimal 2.500 ppm.

"Artinya, dapat menghasilkan tenaga yang lebih baik dari solar biasa. Kualitas hampir dekat dengan Pertamina Dex, namun harga jualnya lebih rendah dibandingkan Pertamina Dex," jelas Yannes Martinus Pasaribu lebih lanjut.

Kuncinya, semakin tinggi cetane number (CN) semakin cepat bahan bakar mesin diesel terbakar setelah diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Dengan demikian, tenaga yang dihasilkan mesin diesel akan besar, pembakarannya lebih sempurna, lebih efisien, dan suara mesin menjadi lebih halus.

"Mesin diesel modern dengan common rail tentu lebih membutuhkan BBM dengan CN tinggi dan kandungan sulfur rendah guna memastikan mesin dapat lebih awet akibat tidak terjadi kerak pada ruang bakar," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI