Menuju Era Elektrifikasi, Ford Motor Company Terus Bergerak di Sektor ICE dan EV

Kamis, 24 Februari 2022 | 09:20 WIB
Menuju Era Elektrifikasi, Ford Motor Company Terus Bergerak di Sektor ICE dan EV
Ford Mustang Mach-E. Produk EV unggulan Ford Motor Company [Ford via ANTARA Foto].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jim Farley, Chief Executive Officer (CEO) Ford Motor Company menyatakan bahwa perusahaan di mana ia bekerja tidak memiliki rencana untuk melepaskan bisnis kendaraan listrik atau Electric Vehicle(EV) maupun bermesin pembakaran internal (Internal Combustion Engine atau ICE). Demikian dikutip kantor berita Antara dari Reuters.

"Kami tidak memiliki rencana untuk melepaskan bisnis mobil EV ataupun ICE," jelas Jim Farley dalam konferensi Wolfe Research yang disiarkan melalui webcast, Kamis (24/2/2022).

"Kami tahu pesaing di sektor mobil listrik adalah Nio dan Tesla, sehingga kami harus mengalahkan mereka, bukan menandingi," tandas Jim Farley.

Logo Ford. (Shutterstock)
Logo Ford. (Shutterstock)

Senada, di pentas mobil bermesin bensin, Ford Motor Company harus mengalahkan pelaku bisnis terbaik dari para pemain ICE.

Baca Juga: Penyerahan Kunci Ford Mustang Mach-E Kepada Sejumlah Pelanggan Pertama di China

Beberapa investor telah mendorong Ford dan saingannya, General Motors untuk menghentikan operasi EV mereka sehingga bisa lebih memanfaatkan nilai penuh dari bisnis yang dijalani.

Sebelumnya, Ford Motor Company membantah laporan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk menghentikan salah satu operasi produksinya, yaitu antara EV atau ICE.

Bulan lalu Ford menyatakan akan memiliki kapasitas tahunan untuk produksi 600.000 EV secara global dalam waktu 24 bulan.

Jim Farley mengatakan bahwa tim manajemennya yakin bisnis EV dan ICE di pabrikan Amerika Serikat berkinerja buruk berdasarkan pendapatan.

Ford yakin dapat mendorong lebih banyak biaya dari bisnis ICE melalui kualitas yang lebih baik, biaya struktural yang lebih rendah, dan pengurangan kompleksitas kendaraan.

Baca Juga: Perkuat Pasokan Chip Semikonduktor, Ford Bermitra dengan GlobalFoundries

Terkait bisnis ICE, Jim Farley mengatakan bahwa Ford memiliki terlalu banyak pekerja, investasi, dan kerumitan, namun perusahaan tidak memiliki keahlian dalam mentransisikan aset.

"Itulah jawaban sederhananya. Ada pemborosan," ungkapnya.

Menurut Jim Farley, untuk mendapatkan margin kendaraan listrik yang dilihat mestinya Tesla. Perlu pakar yang dapat mendorong skala itu. Sehingga Ford perlu mempekerjakan lebih banyak orang di bidang komponen listrik, arsitektur listrik canggih,dan pengalaman pelanggan digital.

Di sisi bisnis EV, Farley mengatakan Ford sedang mengerjakan kesepakatan untuk mengamankan pasokan bahan baku utama untuk baterai seperti lithium, nikel, dan tembaga untuk meminimalkan risiko.

Di sisi distribusi kendaraan, dia mengatakan bahwa Ford perlu menghilangkan inventaris yang "sangat mahal" dari sistem dan memudahkan konsumen untuk memesan dan melacak perakitan kendaraan sebelum pengirimannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI