Suara.com - Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman menyatakan bahwa Pemerintah melalui Kemenkop UKM sangat mengapresiasi gelaran pameran otomotif. Asalkan menerapkan protokol kesehatan dan keamanan yang ketat.
Dikutip dari kantor berita Antara dari diskusi daring pada Selasa (22/2/2022), pameran otomotif diharapkan bisa mendukung industri otomotif di Indonesia agar tumbuh lebih cepat, serta mendorong pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi COVID-19.
"Dan, semoga seluruh UKM yang terlibat dapat tumbuh lebih cepat seiring tumbuhnya ekonomi dan penanganan pandemi COVID-19 yang lebih baik," ujar Hanung Harimba Rachman.
Saat ini, pandemi COVID-19 di Indonesia telah memasuki tahun ketiga sehingga masyarakat diharapkan sudah bisa beradaptasi secara lebih baik dalam menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan kegiatan ekonomi.
Baca Juga: Mendikbud Ristek Berikan Apresiasi atas Peluncuran Pergub Pendidikan Vokasi Riau
Produsen dan penyelenggara pameran juga diharapkan mampu mengakomodasi kegiatan mereka secara hybrid, yang terdiri dari gelaran luring atau luar jaringan (offline atau secara langsung) maupun daring atau dalam jaringan (online).
Tujuannya agar bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas, sekaligus menerapkan strategi inovasi, adaptasi, dan kolaborasi demi memajukan perekonomian Indonesia.
Dan Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman mengatakan, kondisi industri otomotif yang membaik di tengah pandemi COVID-19 secara otomatis mampu meningkatkan kinerja industri di sektor-sektor lainnya.
"Mengingat sektor otomotif melibatkan banyak sektor pendukung, maka membaiknya sektor industri otomotif secara otomatis meningkatkan kinerja industri lainnya," tuturnya.
Baca Juga: Paket Aksesori untuk New Mitsubishi Xpander Tanpa Harus Gugurkan Garansi Mobil
Hanung Harimba Rachman menyebutkan, mengutip data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), industri otomotif di 2021 mengalami pertumbuhan yang sangat baik yakni 67 persen. Penjualan mencapai 887.200 unit, atau meningkat dari 2020 yakni 532.407 unit.
"Penyerapan tenaga kerja pada sektor industri otomotif juga sangat tinggi, yaitu 1,5 juta tenaga kerja. Ke depan, kita perlu kembangkan model industri bisnis yang melibatkan para pelaku koperasi dan UKM," tandasnya.